Mohon tunggu...
Destyara Zanneta
Destyara Zanneta Mohon Tunggu... Lainnya - Finance

Digital Finance - 55521120011 Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2_Teori Akuntansi Perpajakan Sebagai Seni/Mimesis (Immanuel Kant)

26 Mei 2022   23:46 Diperbarui: 26 Mei 2022   23:54 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gagasan tiga Immanuel Kant

Namun, seiring berjalan nya waktu, kaidah ilmu filsadat rasionalisme ini tidak lagi digunakan mengingat perkembangan jaman yang terus melaju. Hal ini juga lah yang membuat Immanuel Kant mempertanyakan landasan pada ilmu filsafat rasionalisme ini. Immanuel Kant merasakan bahwa ilmu filsafat pada rasionalisme ini tidak memiliki landasan dasar yang jelas dan tidak bahan pembanding yang tepat. Sehingga terjadi lah pergeseran ketertarikan ilmu filasafat Immanuel Kant yang awalnya ke ilmu filsafat rasionalisme menjadi ilmu filsafat empirisme. Lalu, ilmu filsafat empirisme ini menerangkan dan menjelaskan tentang apa?

Ilmu filsafat empirisme ini menerangkan bahwa ilmu didapatkan berdasarkan pengalaman, atau dijelaskan nya lagi bahwa suatu pengetahuan baik teknologi dan tidak teknologi didapat dan diketahui berdasarkan suatu pengalaman. Ilmu filsafat empiris berpendapat bahwa ilmu filsafat ini mengutarakan hal yang menjadi topik penting yaitu suatu pengalaman, dan pengalaman didasarkan oleh observasi dan penginderaan. 

Observasi disini memili kerucut pemahamana yang disebut sebagai lingkungan. Jika lingkungan nya baik maka pengalaman nya baik, sehingga pengentahuan yang didapata juga baik. Maka dari itu, ilmu filsafat empiris ini berpegang teguh atau berpatokan pada sebuah pengalaman. 

Dari ilmu filsafat empiris ini pula yang menjadikan sebuah kesimpulan bahwa pengalaman merupakan hal yang fundamental di dalam sebuah pengetahuan sehingga setiap orang wajib memiliki nya. Wajib disini didukung dengan argumen bahwa setiap manusia memiliki sumber pengetahuan yang berdasarkan pengalaman. 

Ilmu filsafat empiris ini berpegang teguh pada suatu pembuktian empiris. Ilmu filsafat empiris ini merupakan salah satu aliran filsafat ontologi. Aliran ontologi ini merupakan aliran yang paling kuno yang berasal dari yunani. Aliran ini merupakan aliran yang memiliki pembahasan panjang karena terdiri dari beberapa jenis aliran lagi di dalam nya.

Ilmu filsafat empirisme selalu disandingkan dengan aliran filsafat ontologi. Filsafat ontologi inilah yang melahirkan ilmu filsafat empirisme. Karena pada dasarnya, aliran filsafat ontologi ini merupakan suatu ilmu yang membahas, memahami dan mengetahui hakekat pada tiap tiap manusia. Aliran filsafat ini membahas mengenai bahwa setiap pendapat itu hanya ada satu. Apapun itu dan terlepas dari apa pun itu. Baik dari segi jasmani maupun rohani. 

Aliran filsafat ini berpendapat dan mengemukakan bahwa, yang ada itu sesungguhnya hanya satu, dan tidak mungkin dua. Sama hal nya dengan beberapa pendapat mengenai mengapa kehidupan pada hakekat manusia hanya ada satu. Ini berkaitan dengan bahwa seluruh yang ada di muka bumi ini yang berkaitan dengan manusia sesungguhnya hanya satu. Begitu pula dengan pembahasan mengenai rohani. Pada rohani dan keagamaan, Tuhan sesungguhnya hanya disebutkan satu. Dari sudut pandang penganut agama apa pun, Tuhan disebutkan hanya ada satu. 

Bahkan di agama islam, Tuhan hanya satu, ia tidak beranak dan di peranakkan. Dari simulasi ini diketahui bahwa memang benar, hal yang berhubungan dengan hakekat kemanusiaan, adalah hanya satu. Termasuk bagian dari sisi rohani yang telah di paparkan. Aliran filsafat ontologi juga menegaskan bahwa tidak ada hakekat dari setiap masing - masing yang dapat berdiri secara mandiri atau berdiri secara sendiri. Semua hal saling berkaitan diatur dalam hukum tarik menarik. Maka dari itu, aliran ontologi ini sangat cocok jika dibahas dengan ilmu filsafat empirisme. 

Aliran ontologi yang membersamai aliran ilmu empirisme ini memiliki beberapa jenis aliran ontologi lagi di dalamnya, diantaranya yaitu aliran monisme kemudian dualisme ada juga materialisme dan idealisme yang terakhir yaitu agnostisisme. Aliran monisme dijelaskan dengan pengertian bahwa konsep metafisika dan teologi hanya ada satu di alam ini. Jenis aliran monisme ini memiliki ilmu yang bertentangan dengan aliran dualisme dan pluralisme. 

Dasar bertentangan ini di dasari akibat, aliran dualisme memiliki dua substansi sedangkan monisme hanya memiliki satu substansi. Begitu pula dengan plurasime, plurasime memiliki dua atau lebih sustansi. Substansi ini di artikan sebagai realita atau kenyataan yang ada dalam kehidupan dan dunia alam. Dalam kamus yunani pun di jelaskan bahwa aliran monisme ini di ambil dari kata mono yang artinya tunggal atau sendiri.

 Secara garis besar dalam keilmuan, monoisme dapat di artikan sebagai sebagai teori dasar yang mengatakan bahwa segala hal yang ada di dalam alam semestea dapat dan sanggup dijabarkan, dijelaskan, atau pun dipaparkan dalam suatu kerangka kegiatan satu unsur yang berdasarkan dasariah. Contoh dari aliran filsafat monisme ini adalah Ketuhanan kemudian juga ada energi atau bentuk lain dari sebuah pikiran hingga dapat di contohkan dengan sebuah materi baik non finance dan finance. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun