Mohon tunggu...
Destyara Zanneta
Destyara Zanneta Mohon Tunggu... Lainnya - Finance

Digital Finance - 55521120011 Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2_Teori Akuntansi Perpajakan Sebagai Seni/Mimesis (Immanuel Kant)

26 Mei 2022   23:46 Diperbarui: 26 Mei 2022   23:54 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gagasan tiga Immanuel Kant

Sehingga immanuel kant memiliki pemikiran bahwa hal seperti ini harus memiliki batasan - batasan yang jelas. batasan batasan inilah yang membuat hal - hal terkait kebaikan keburukan dan kebahagiaan menjadi sejalan dan relevan. Immanuel kant membuat suatu batasan - batasan hukum moral agar hal ini memiliki batasan dan menjadil hal yang dapat relevan dengan ilmu yang di paparkan sebelumnya dan berakibat baik dapat memunculkan kebaikan dan kebahagiaan selanjutnya dan kebaikan lain yang berkelanjutan. Itulah mengapa ilmu yang dikemukakan oleh immanuel kant ini merupakan ilmu yang modern dan masih sangat bisa diterima hingga sampai saat ini karen ilmu yang immanuel kant paparkan sangat inovatif dan masih sangat relevan sampai hari ini, ide immanuel kant yang membahas agen otonomi ini merupakan sebuah pemahaman konsep baru yang dapat menjelaskan bagaimana sebuah pengembangan konsep yang baru yang dapat menjelaskan bagaiman sebuah konsep kebebasan dan hakikat manusia dalam beraski menjadi suatau yang saling berkaitan dan bergerak bersama. 

Gagagasan immanuel kant menjadi sangat penting kembali karena ide - ide yang dikemukakan oleh immanuel kant dapat disebutkan sebagai alternatif dalam etika utilitarianisme. utilitarianisme merupakan suatu pandangan dalam etika normatif yang menilai suatu kelayakan berdasarkan suatu tindakan nya dan berdasarkan tingkat kemaksimalan nya yang dapat dicapai dari penggunaannya. Niali kelayakan ini umumna menjadi suatu persyaratan peraihan yang tingkat kemaksimalan dikuru berdasrkan tingkat kebahagiaan dan pengurangan nya diukur berdasarkan tingkat penderitaan nya. 

Gagasan immanuel kant ini harus disampaikan agar manusia dapat mendapatkan kebahagiaan nya dan apapun materi yang diberikan dan hal baik apa  yang didapatkan. Bukan hal baik saja tetapi hal yang berkaitan dengan keburukan dan hal menyakitkan lainnya . Immanuel kant juga memaparkan bahwa sejati nya manusia memiliki kebebsana dalam ber pendapat bahwa manusia tetap bisa menyatakan kebenaran dan menetapi janji nya sampai pada kebebasan dalam kejujuran. 

Namun sangat di sayangkan bahwa aliran utilitarianisme termasuk ke dalam aliran yang mengkritisi pada gagasan immanuel kant mengenai kepercayaan terhadap moral. Tetapi immanuel kant menegaskan bahwa ada suatu prioritas yang benar pada suatu hal yang baik dan itu tidak semata - mata hanya dilihat berdasarkan fungsi atau hasilnya saja. Kemudian pengembangan dari gagasan immanuel kant ini adalah sebuah interpretasi yang dikembangakn oleh John Rawl mengenai topik kelaparan di muka bumi ini. 

Akibat baik dari pengembangan interpretanis john rawl inilah yang membuat gagasan - gagasan milik immanuel menemukan pendukung statement. Joh rawls dapat membuktikan bahwa filsafat moral milik immanuel kants dapat membangun dan mempengaruhi banyak pemikiran kontemporer yang relevan dan berhubungan penting hingga jaman modern saat ini.

Namun tidak lama dari itu, setelah immanuel kant puas dengan penemuan dan pembahasannya di ranah ilmu rasionalisme, kemudian ia mulai beralih ke ilmu empirisme. Di ilmu empirisme ini, Kant dibantu oleh rekannya yaitu David Hume. David Hume inilah yang membuat Kant menjadi bertanya-tanya mengenai dasar penarikan ilmu pada ilmu empiris. Akibat dari kurangnya dasar ilmu empiris pada David Hume inilah yang membuat Kant beralih menjadi mempelajari ilmu yang baru yaitu ilmu Fenomenalisme.

Rasionalisme dan Empirisme
Rasionalisme dan Empirisme

Dengan adanya perubahan ketertarikan ilmu pada Kant yang awalnya Rasionalisme dan berubah menjadi empirisme. Maka, Kant menciptakan sebuah pergerakan bahwa ia dapat menggabungkan antara ilmu filsafat rasionalisme dan ilmu filsafat empirisme. Menurut Immanuel Kant, kesalahan pada ilmu filsafat rasionalisme adalah tidak adanya batasan dan kemampuan pada akal manusia sehingga pengembangan ilmu nya terlalu luas dan menjadikan kerangka berpikir pada ilmu ini menjadi tidak jelas batasannya. 

Ilmu rasionalitas ini mengajarkan dan membawa para penganut paham ilmu filsafat ini bahwa pengetahuan diperoleh berdasarkan akal dan alat utama lainnya dalam tolak ukur ilmu filsafat ini adalah kaidah - kaidah dalam logis atau kaidah - kaidah yang didasarkan oleh kaidah logika.  

Ilmu rasionalitas ini kemudian menjadi mengerucut sehingga timbullah gagasan bahwa ilmu filsafat rasionalisme merupakan pemikiran yang logis dan diimbangi dengan pemikiran yang masuk akal dan pemikiran yang seimbang. Pemikiran masuk akal dan seimbang ini dilakukan juga dan diiringi pula dengan pemikiran yang sehat. Pemikiran sehat inilah yang membantu terbentuk nya dan tercipta nya pemikiran ilmu filsafat pada rasionalisme.  

Jika dicontoh kan, pemikiran ilmu filsafat ini muncul dengan perumpamaan sebab akibat, perumpaan pertama misalnya jika ada seorang pencuri dan ketahuan mencuri, maka pencuri tersebut secara logika sebaiknya dihukum. Pemikiran ini sesuai dengan kaidah yang berlaku bahwa jika ada suatu atau seseorang yang melakukan kesalahan makan harus ada hukum atau aturan yang berlaku untuk menghukum dan mendisiplinkan sesuatu itu. Disinilah kerangka berpikir pada ilmu filsafat rasionalisme digunakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun