Mohon tunggu...
Destyara Zanneta
Destyara Zanneta Mohon Tunggu... Lainnya - Finance

Digital Finance - 55521120011 Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2_Teori Akuntansi Perpajakan Sebagai Seni/Mimesis (Immanuel Kant)

26 Mei 2022   23:46 Diperbarui: 26 Mei 2022   23:54 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika membaca tulisan Immanuel Kant, pembaca dapat mengetahui sejarah pengenalan dan kognisi atas filsafat pada moral sekaligus memahami nya. Immanuel kant juga menambah kan di setiap karya yang ia tulis bahwa ia dapat meng kritisi hal - hal yang berkenaan dengan revolusi pada kognisi filsafat moral. Immanuel kant dapat membedah tiap hal - hal kecil yang bersinggungan dengan dasar dari filsafat moral yang telah muncul dari pembahasan sebelumnya. Tentu saja pemikiran - pemikiran immanuel kant ini lah yang membawa ilmu nya menajdi ilmu yang menyongsong ilmu filsafat menjadi ke arah yang lebih modern dibanding ilmuwan filsafat sebelum nya yang masih membuat dasar ilmu nya melalui unsur teologi atau bahkan unsur mitos lain nya.

 Ilmu yang sudah masuk ke ranah modern ini oleh immanuel kant terus ia kembangkan sehingga menjadi ilmu yang sangat bisa diterima manusia di jaman nya. Bahkan masih sangat bisa untuk diterima di jaman sekarang, yang era digital sudah sangat pesat meningkat dan abad yang disebut sebagai abad kontemporer ini.

Sebelum akhirnya memiliki paham ilmu filsafat fenomenalisme yang menjadi kerangka berpikirnya, Immanuel Kant sempat tertarik untuk mempelajari dan memahami Ilmu Empiris dan Rasionalisme. Ia dipandu oleh dosen nya semasa ia menempuh pendidikan kuliah. Dibahas sedikit mengenai sejarah revolusioner pada jaman Immanuel Kant yaitu Immanuel kant memiliki buah pikiran bahwa hal yang karena gagasan - gagasan penting nya dapat menggugah rasionalitas dan kenyataan di abad pertengahan yang disebut memasuki abad modern ini. Bahkan buah pemikirannya ini tidak jarang menjadi ter infiltrasi dengan dogma yang ada dan dogma yang ada ini berlaku pada masa immanuel kant. 

Ada juga pada jaman immanuel kant, aliran kristiani selalu memiliki pemikiran dan ajaran mengenai sesuatu yang baik wajib dilakukan bahkan bisa dikatakan jika hal itu berhubungan dengan kebaikan, maka hal itu harus segera di lakukan atau mendesak untuk dilakukan. Jika tidak dilakukan atau dalam artian tidak terlaksana, maka itu termasuk dalam pelanggaran seorang hamba kepada ajaran Tuhan nya. Ajaran yang dilanggar adalah ajaran yang dibuat oleh Tuhan untuk manusia nya masing - masing dan dilanggar pula oleh manusia nya sendiri. 

Pelanggaran ini akan dihitungs sebagai sebuah dosa yang dapat menyebabkan manusia menjadi tidak dekat kembali dengan Tuhan nya. Sehingga dosa yang menumpuk dan terlalu banyak menyebabkan manusia menjadi jauh dari Tuhan nya dan tidak diurus oleh Tuhan nya. Akibat ter buruk dari jauh nya manusia dengan tuhan nya adalah manusia tersebut akan merasa tidak memiliki sesuatu yang hangat dalam diri dan hati nya sehingga ia tidak dapat merasakan sebuah kebahagiaan baik dalam jasmani dan rohani nya.

Sebuah filsafat dalam yunani kuno dapat melihat kebaikan dalam ilmu kristiani digolongkan sebagai bentuk utama dari keutamaan manusia untuk menjadi bahagia. Filsafat yunani kuno berpendapat bahwa hal antara kebaikan yang dilakukan oleh manusia dan kebahagiaan yang didapatkan manusia tidak dapat dipisahkan. sehingga pada abad pertengahan seorang ilmuwan juga menegaskan bahwa rasionalitas pada manusia ini merupakan alat agar manusia mendapatkan kebahagiaan nya yang lengkap dan tunggal. Dengan rasionalitas juga, manusia dapat menjadi hamba yang taat dan membuat manusia menjadi dekat dengan pencipta nya. Akibat baik nya juga hakekat alamiah manusia dalam perilaku ke Tuhan - an juga dapat di munculkan. Sehingga muncul kesimpulan bahwa rasionalitas yang muncul dalam segi ke Tuhan - an adalah cara Tuhan menciptakan perangkat agar manusia mendapatkan kebahagian nya. Maka jika secara rasionalitas dala ke Tuhan - an, Tuhan itu maha baik.

Dengan adanya gagasan dasar mengenaik rasionalitas ke Tuhan - an inilah yang membuat Immanuel Kant menjadi mengulik mengenai ilmu rasionalitas ini. Immanuel Kant percaya bahwa di setiap kebaikan yang tuhan anjurkan dan berhasil manusia - manusia nya laksanakan sehingga berujung kebahagiaan, pasti tetap saja ada hal buruh yang berdampingan dengan hal - hal baik. Karena berdasarkan hukum alam semesta, setiap kebaikan yang diambil oleh manusia, makan akan selalu ada keburukan yang muncul, ini sesuai dengan konsep rasionalitas berdasarkan akal. 

Karena seperti yang dijelaskan di atas bahwa segala sesuatu nya di muka bumi dan alam semesta ini diciptakan berdampingan. Begitu pula dengan hal baik dan buruk. Teori kebaikan dan keburukan yang muncul ini kemdudian terus dikembangkan oleh ilmuwan filsuf lainnya pada jaman nya seperti don soctus, william ockham kemudia ada martin luther dan david hume serta para akademisi dan intelektualitas liannya. 

Dari pemikiran akademisi dan intelektualitas ini muncul lah dasar buah pemikiran pada immanuel kant, ia percaya bahwa sebagai bentuk kebaikan dan keburukan pada manusia, dua hal kebaikan dan keburukan ini memiliki potensi yang sangat otonom pada manusia nya sendiri atau yang terletak di dalam diri manusia nya sendiri. Immanuel kant berpendapat bahwa konsep dan ilmu moralitas akan muncul dan terwujud di dalam kegiatan manusia itu sendiri. Muncul nya moralitas yang timbul dan berasal dari dalam manusia nya sendiri inilah yang ia rampungkan menjadi rasional menurut diri nya sendiri.

Perlu diketahui di awal sebelum akan dibahas lebih lanjut bahwa immanuel kant termasuk ilmuwan filsafat yang tidak pernah menolak suatu konsep kebahagiaan tetapi immanuel kant termasuk ilmuwan filsafat yang terus meng kritisi letak kebahagiaan dan ke tidak bahagiaan yang terletak pada manusia. Immanuel kant memiliki pendapat bahwa moralitas itulah yang membuat suatu kebahagiaan terbentuk. Moralitas memiliki fungsi yang signifikan dalam menetapkan batasan yang selanjutnya dapat dimunculkan suatu kebahagiaan bagi tiap - tiap manusia yang ada di muka bumi. 

Pembahasan lebih lanjut nya adalah ia menekankan bahwa sesungguhnya manusia tidak dapat memunculkan suatu kebaikan lain karena kebahagiaan manusia yang berdasarkan rasionalitas tercipta akibat kebaikan pribadi semata sehingga kebahagiaan yang terbentuk pun kebahagiaan pribadi semata. Kebaikan yang terbtuk seperti ini menurut nya tidak bisa memunculkan suatu kebaikan - kebaikan beragam dan kebaikan - kebaikan lain yang berkepanjangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun