Mohon tunggu...
Destyan
Destyan Mohon Tunggu... Wartawan -

Individu yang 'banting stir' dan kemudian dihadapkan pada fakta bahwa stir tersebut ternyata 'patah'. Lantas berimprovisasi dengan pedoman "As long as the wheels still moving forward, then it still count as a go..." Bisa dilacak keberadaannya di http://bit.ly/1mTP9I5

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Agung (Sang) Alexander

13 Januari 2016   13:07 Diperbarui: 13 Januari 2016   18:36 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersama-sama para punggawa, Alexander hadir di garis depan kala merangsek maju atau bertahan dari serangan lawan. Tak diragukan, sang pahlawan paham benar bagaimana pemimpin seharusnya bertindak. Meraih kemenangan karena berada langsung di tengah-tengah mereka yang dipimpin.

Kharisma Alexander membuat setiap wilayah taklukannya tak sekedar membungkuk karena ancaman pedang, tapi juga karena contoh pesan kepemimpinan yang turut menyapa wilayah jajahan.

Faktanya, Alexander tak memimpin sendirian. Dirinya dibantu para jenderal yang telah mengucap sehidup semati bersama sang putra Philip.

Pada surutnya, banyak catatan yang menyebutkan faktor kebosanan yang melanda para garda depan Makedonia di tanah lawan.

Tapi sejarah pun kembali membuktikan... Alexander Agung akhirnya menyerah bukan kepada ujung tombak, melainkan panggilan Tuhan yang bewujud penyakit mematikan...

Di era modern ini, siapakah yang bisa mewakili Alexander...?

Terlepas dari konten sejarah, nilai-nilai yang diwariskan Alexander mungkin tak lagi memukau kala dibandingkan para figur motivator modern.

Memang, Alexander hanya dapat ditemui dari berbagai literatur... Sejarah tak boros bicara, kecuali lewat keinginan mempelajarinya secara mendalam tanpa gaduh.

Sebagai contoh nyata dari kepemimpinan sejati... Alexander selalu menginspirasi walau kerap terlupakan oleh insan modern.

Kini, ribuan tahun setelah dirinya wafat, Alexander tak perlu lagi membuktikan apapun kepada dunia. Jauh sebelum era industri, sang pahlawan yang juga dikenal dengan nama Iskandar Zulkarnaen, turut melahirkan pemimpin hebat lainnya.

Epos kisah kepemimpinan itu tercatat dalam lembaran dan menggugah seseorang bernama Napoleon. Sang penakluk hebat lain pun muncul pada zaman yang berbeda. Siapa sangka, kisah Alexander yang diwakili dalam sebuah buku setia menemani tidur malam sang singa Perancis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun