Mohon tunggu...
Destri Mairoza
Destri Mairoza Mohon Tunggu... Guru - Starting Point in Writing

Nama lengkap Destri Mairoza dengan panggilan Roza, kelahiran Nagari Taruang-taruang pada tanggal 3 Mei 1987. Saat ini bekerja sebagai pengajar di SMAN 1 Bukit Sundi Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalamanku Nyaris Keguguran

18 Januari 2020   22:24 Diperbarui: 18 Januari 2020   22:31 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

6 minggu berselang, dia merasakan hal yang sama seperti yang aku alami dulu. Flek coklat kehitaman mulai muncul. Aku langsung menyarankan agar dia memeriksakannya segera ke dokter kandungan.

Dan benar saja, kakakku di vonis berada diambang keguguran. Aku terus menyemangatinya, siapa tau janinnya sama kuatnya dengan janinku dulu.

Tapi ternyata berbeda. Selang satu hari setelah pengecekan ke dokter, flek coklat kehitaman berubah warna menjadi merah terang. Langsung saja dia diantarkan suami menuju ke klinik Ibu dan Anak. Benar saja, janin di rahimnya sudah tidak bisa diperhatikan lagi dan kakakku harus dikuret.

Secara fisik, kakakku memang sangat kuat dibandingkan dengan aku, adiknya. Namun ternyata kekuatan fisik ibu tidak menjamin kekuatan janin di dalam rahim ibu. Beban fisik dan psikis ibu juga menjadi acuan untuk kesehatan janin.

Jadi kesimpulannya, sebagai seorang ibu yang pertama kali harus dilakukan adalah harus menerima keberadaan si janin sebagai sebuah anugerah dari Allah.

Tidak semua wanita di luar sana dapat dengan mudah memiliki kesempatan untuk hamil. Nah, kalau sudah diberi anugerah seperti itu, ya diterima saja. Rezeki jangan disesali apalagi ditolak.

Kedua, si ibu juga harus memperhatikan kesehatan fisik dan juga psikis karena hal itu sangat berpengaruh terhadap janin. Terutama pada trimester pertama, sangat beresiko bagi ibu yang sedang hamil melakukan aktifitas fisik yang berlebihan dan tingkat stres yang tinggi.

Hal tersebut tentunya dapat memicu terjadinya keguguran. Ketiga, asupan makanan dan gizi juga harus diperhatikan. Bukan berarti ketika hamil kita bisa makan apa saja dengan porsi berapa pun. Ada takaran dan ukurannya.

Kalau soal ini akan lebih baik ditanyakan oleh ahlinya. Akan lebih banyak lagi hal-hal yang harus diketahui ibu hamil agar tidak mengalami keguguran.

Aku sekadar berbagi pengalaman yang pernah terjadi dan dialami kakakku. Namun jika segala upaya sudah dilakukan tapi keguguran tetap terjadi, itu artinya rezeki itu belum saat ini. Bersabarlah, karena Allah memberikan sesuatu yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan.

Tulisan ini semata-mata sharing pengalaman pribadi, apabila ada kesalahan mohon diluruskan. Semoga bermanfaat.

Solok, 18 Januari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun