Mohon tunggu...
Desti Sekar Anggiani
Desti Sekar Anggiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa HI UPNVYK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerjasama Ekonomi Korea Selatan-Jepang dan Pembatasan Ekspor Semikonduktor

7 Juni 2024   20:39 Diperbarui: 7 Juni 2024   21:00 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam meningkatkan perekonomian, suatu negara pasti akan melakukan kerjasama bilateral dengan negara lain. Hal ini merupakan dasar dari suatu negara. Dimana suatu negara tidak dapat berdiri sendiri dan akan selalu bergantung dengan negara lain. Oleh karena itu, ada yang namanya diplomasi ekonomi. 

Diplomasi ekonomi sendiri merupakan sebuah kerjasama antar negara yang bertujuan meningkatkan perekonomian kedua negara. Selain itu, diplomasi ekonomi juga diartikan sebagai kombinasi dari konsep pengambilan keputusan (decision making) dan proses negosiasi. 

Konsep pengambilan keputusan ini sangat penting pada diplomasi ekonomi karena setiap negara harus benar-benar cermat dalam mengambil keputusan ketika ingin melakukan kerjasama dengan negara lain karena jika salah mengambil keputusan justru akan menimbulkan kerugian. Negosiasi juga duperlukan agar kedua negara sama-sama tercapai keinginannya tanpa merugikan satu sama lain.

Diplomasi ekonomi ini sudah terjadi sejak lama dan sudah digunakan oleh banyak negara, salah satunya kerjasama ekonomi Jepang dengan Korea Selatan. Jepang dan Korea Selatan merupakan negara yang dimana kedua negara ini memiliki masa lalu yang kelam karena perang yang pernah terjadi di masa lalu. 

Jepang menginvasi Korea Selatan pada tahun 1592-1598. Perang yang pernah terjadi dinamakan dengan Perang Imjin. Setelah perang ini berakhir, dampak yang dialami kedua negara adalah hubungan yang berdampak buruk oleh kedua negara ini. Sampai saat ini, Jepang dan Korea Selatan masih memiliki hubungan yang kurang baik karena dampak Perang Imjin yang pernah terjadi. 

Namun dengan adanya perkembangan zaman dan perkembangan negara, Jepang dan Korea Selatan memutuskan untuk kembali memperbaiki hubungan antar negara. Jepang dan Korea Selatan mengadakan sebuah konferensi tingkat tinggi pada tahun 1990, tetapi berhenti di tahun 2016 karena adanya konflik antar kedua negara. 

Selain itu juga, Jepang juga memberlakukan pembatasan ekspor ke Korea Selatan terkait dengan bahan semikonduktor. Jepang dan Korea Selatan merupakan sebuah negara yang dimana kedua negara tersebut sama-sama memiliki kemajuan dibidang teknologi dan ekonomi, khususnya Jepang. 

Dapat dikatakan jika Jepang memiliki perkembangan teknologi yang lebih maju dibandingkan dengan negara maupun. Namun pada tahun 2019, Kementerian Perdagangan Jepang mengeluarkan kebijakan tentang pembatasan ekspor bahan semikonduktor. 

Semikonduktor sendiri bahan yang setengah menghantarkan panas dan dibutuhkan di beberapa teknologi elektronik. Pembatasan ekspor yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan Jepang berlaku di tanggal 4 Juli 2019 setelah diresmikan pada tanggal 1 Juli 2019. Jepang melakukan pembatasan ekspor pada tiga bahan, yaitu hydrogen fluoride, photoresist, dan fluorinated polyimide. 

Ketiga bahan tersebut merupakan bahan-bahan kimia yang amat sangat dibutuhkan oleh Korea Selatan. Hal ini ditakutkan akan menyulitkan Korea Selatan dalam pembuatan barang yang menggunakan bahan-bahan kimia yang dibataskan oleh Jepang tersebut. 

Namun, Korea Selatan akhirnya memproduksi sendiri di negara mereka karena mereka sangat membutuhkan bahan-bahan kimia tersebut. Selain ketiga bahan utama tersebut, ada yang disebut juga dengan blank mask yang juga dibutuhkan oleh Korea Selatan dan akhirnya diproduksi oleh Korea Selatan sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun