Hari itu pun telah tiba, mereka pergi ke rumah nenek dan berbincang sebentar dan langsung kembali ke rumah lagi.Baru lima hari di rumah, ayah Nuca di hubungin oleh atasannya kalau ia harus kembali bekerja lagi. Dan mau tidak mau ayah Nuca pergi lagi dan meninggalkan keluarganya lagi.
    Ayah Nuca pun pamit dan pergi menggunakan motor.Nuca kini ditinggal lagi oleh ayahnya.
    Tahun pun kini telah berganti tapi ayah Nuca tidak pulang karena beralasan kerjaan, dan tahun berikutnya pun kini tidak pulang lagi dan masih beralasan pekerjaan.Kini semakin hari pun ayah Nuca sulit untuk dihubungi,dan Nuca kini harus berjuang sendirian bersama ibunya karena ayah Nuca sudah tidak bisa dihubungi lagi setelah tiga tahun lamanya Nuca menunggu kabar tentang ayahnya.
    Di bawah bulan yang terang Nuca memandang langit malam yang cerah dan penuh dengan bintang yang kelap kelip, batinnya berkata ingin sekali menjadi anak kecil kembali, dimana ketika ayah selalu ada bersamaku dan berjanji tidak akan meninggalkanku.
    Ayah,kini Nuca sudah besar, Nuca ingin ayah kembali dan bersama seperti Nuca waktu kecil, batinnya berkata lagi dengan air mata yg menetes di wajahnya.Seperti hilangnya cahaya yang menerangi sebuah rumah, seperti itulah hilangnya sosok ayah di dalam rumah yang Nuca rasakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H