Mohon tunggu...
Destin Aryani XII MIPA 1
Destin Aryani XII MIPA 1 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - i'm anxiety for now

i'm believe Allah stay with me

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cahaya Yang Dirindukan

21 Februari 2022   19:00 Diperbarui: 21 Februari 2022   19:04 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

       Semburat warna kemerahan masuk ke jendela sebuah rumah, sebagian cahayanya jatuh ke tanaman tanaman hias yang ada didekatnya.Rumah itu dihuni oleh keluarga yang lengkap dengan ketiga anaknya.

     Sang ayah sangat menyayangi anak perempuan terakhirnya dibanding anaknya yang lain.Anak pertama tersebut bernama Mila, anak keduanya bernama Bimo dan yang terakhir bernama Nuca.Pemandangan dirumah itu begitu indah nan sejuk dikelilingi pegunungan dengan suasana keluarga yang harmonis.

          Sang anak bungsu pun kini mulai masuk PAUD, bersama sang ayah mereka langsung memacu sepeda motornya ke sekolah PAUD untuk mengantar anak kesayangnya itu.Nuca pun diturunkan dari motor oleh ayahnya dan berjalan melihat wahai permainan di PAUD tersebut.


"Ayah,aku ingin naik itu,"Nuca menunjuk ke sebuah wahana permainan.

"Ohh..boleh sayang,ayah temani."

      Nuca pun naik ke wahana itu dan duduk dengan tangan memegang putaran seperti stir mobil mobilan.Sang ayah kemudian memutar wahana permainan itu ternyata macet.

"Lohh...macet de,ayah ambil oli dulu ya."

      Sang ayah kemudian berjalan ke arah parkir motornya dan mengambil oli lalu kembali lagi menemui anaknya.Dioles oleslah besi wahana permainan itu agar tidak macet.Setelah itu sang ayah memcoba memutarnya lagi dan sudah tidak macet lagi.


"Wahh....ayah..puter terus ayah." Nuca terlihat bahagia dan senang.


       Melihat Nuca yang antusias sang ayah pun ikut tersenyum bahagia.Tak lama kemudian guru dan anak anak yang lainnya datang.

"Nuca,ayah pulang dulu ya.Nuca belajar yang benar.Nanti ayah balik lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun