Apakah dalam suatu hubungan Anda sering merasa bingung atau bahkan suka menyalahkan diri sendiri? Waspada! Anda mungkin korban tindakan manipulatif. Â
Â
Masalah dalam suatu hubungan adalah hal yang biasa terjadi. Namun sebuah masalah dalam suatu hubungan dapat menjadi racun jika keinginan akan sesuatu mendorong pasangan Anda melakukan segala hal, termasuk menekan psikis Anda dengan tindakan manipulatif?.
Tau, gak, sih? Sebuah studi tahun 2013 menemukan bahwa pelecehan emosional, seperti tindakan manipulatif hampir sama bahayanya dengan kekerasan fisik. Keduanya dapat menyebabkan rendahnya harga diri dan depresi. Sayangnya, kesadaran akan tindakan manipulatif masih sangat rendah, sehingga masih banyak orang yang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Survei CDC tahun 2011 menemukan bahwa 47,1% wanita dan 46,5% pria pernah mengalami agresi psikologis dalam suatu hubungan, yang merupakan bentuk dari tindakan manipulatif. Lalu sebenarnya apa sih manipulatif itu?
Apa, Sih, Manipulatif Itu?Â
Menurut APA Dictionary of Psychology, manipulasi adalah perilaku yang dilakukan untuk mengontrol, mengeksploitasi, dan memengaruhi orang lain demi mendapatkan keuntungan. Dalam suatu hubungan orang yang manipulatif akan menggunakan pengaruh yang merugikan, yaitu dengan menekan psikis dan emosional korbannya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Agar tidak dimanfaatkan, ditipu, ataupun dikendalikan dalam suatu hubungan, berikut beberapa tanda-tanda orang manipulatif yang harus Anda sadari.
Tanda-tanda Pasangan Anda Manipulatif
1. Anda Di-Gaslighting
Gaslighting adalah taktik manipulasi yang dapat membuat Anda meragukan diri sendiri dan mempertanyakan argumen Anda sendiri. Taktik manipulasi ini biasanya digunakan saat Anda menyampaikan kekhawatiran kepada pasangan Anda. Mereka akan menyindir Anda sehingga kekhawatiran Anda terasa tidak valid dan mereka tetap memegang kendali.
Beberapa contohnya seperti, jika pasangan Anda mengatakan sesuatu yang menyakiti Anda, lalu Anda mengungkapkannya di lain waktu, mereka mungkin akan menjawab:
Respon yang diberikan tidak hanya dimaksudkan untuk menyangkal, namun juga membuat Anda mempertanyakan kebenaran fakta apakah hal tersebut benar-benar terjadi.
2. Menyerang Anda dengan Rasa Bersalah dan Simpati
Banyak orang rentan terhadap rasa bersalah. Orang yang manipulatif secara emosional akan menyerang kerentanan ini. Mereka mungkin terus-menerus mengingatkan Anda tentang kesalahan yang pernah Anda lakukan di masa lalu, atau hal-hal baik yang pernah mereka lakukan untuk Anda di masa lalu. Hal ini akan membuat Anda bingung, lemah, sampai Anda merasa simpati dan berkewajiban untuk mendengar keluh kesah mereka, lalu mewujudkan keinginan mereka.
Misalnya pasangan Anda yang sedang terdesak berkata "Aku akui kali ini aku salah, tapi kamu ingatnya hanya keburukan aku. Apa selama ini semua yang aku lakukan gak berarti di mata kamu, hina banget aku".
Dalam kondisi seperti ini, jelas pasangan Anda membuat Anda mengingat kebaikan yang pernah dilakukan kepada Anda semata-mata untuk lari dari kesalahannya dan membuat Anda merasa buruk dan tidak tega karena telah menyalahkannya.
3. Mendiamkan Anda
Ada perbedaan antara diam dengan mendiamkan. Beberapa orang butuh bernafas dari sebuah pertengkaran. Pasangan Anda mungkin sedang terlalu kacau untuk menyelesaikan masalah secara rasional, setelah lebih baik mereka mungkin akan datang lagi dan menyelesaikan semuanya.
Namun seseorang yang manipulatif akan mendiamkan Anda, lalu menghilang dan membiarkan Anda dalam keadaan khawatir dan tak berdaya. Hal ini ditujukan untuk membuat Anda merasa seolah-olah sedang dihukum dan pantas untuk dihukum.
Dengan situasi ini orang yang manipulatif lagi-lagi telah berhasil membuat Anda tidak berdaya, sehingga nantinya Anda merasa tidak punya pilihan lain, selain menyerah dan memohon padanya.
4. Mereka Melakukan Smockcreens
Dalam arti kiasan, smokescreens merujuk pada perbuatan untuk menutupi kesalahan atau tindakan mereka yang sebenarnya dengan pengalihan isu. Contoh smokescreens seperti berikut:
Dalam kasus ini, mereka mencari-cari alasan, menyalahkan Anda, dan mengemukakan situasi yang tidak berhubungan untuk mengarahkan pembicaraan ke arah yang berbeda. Hal ini menunjukkan kurangnya rasa tanggung jawab di pihak pasangan Anda, membiarkan kesalahan dilimpahkan kepada Anda, dan membiarkan pasangan Anda lolos dari perbuatannya. Karena manipulasi adalah soal mendominasi, orang yang manipulatif akan melakukan apa saja untuk membuat Anda merasa bingung dan lemah.
5. Mengabaikan Perasaan Anda
Perbedaan yang paling terasa antara orang yang mencintai anda dengan orang yang manipulatif adalah bagaimana mereka berhubungan dengan perasaan. Orang yang mencintai akan berusaha untuk membuat Anda nyaman bersamanya dengan memperhatikan hal-hal yang tidak Anda senangi, namun mereka yang manipulatif tidak akan memperdulikan itu.Â
Misalnya, ketika Anda memberi tahu pasangan Anda bahwa Anda tidak suka ketika mereka berkomentar tentang penampilan Anda, atau Anda tidak suka ketika mereka membentak Anda, namun mereka terus melakukannya. Hal ini karena orang yang manipulatif tidak bisa dihadapkan dengan batasan-batasan. Mereka akan mengabaikan dan melanggar batasan tersebut.
Ini jelas menunjukkan bahwa satu-satunya yang mereka pedulikan  adalah mendapatkan apa yang mereka inginkan dan memenuhi kebutuhan mereka, untuk menjadi yang berkuasa dalam hubungan.
Anda perlu menyadari perilaku manipulatif untuk memastikan anda tidak sedang menjalin hubungan yang toxic dan berpotensi bahaya. Jika Anda terus bertahan menjadi korban si manipulatif, hal terburuk yang dapat terjadi adalah Anda akan kehilangan diri sendiri, depresi, trauma secara emosional, selalu merasa takut dan cemas.
Jika Anda merasa sedang dimanipulasi, terbukalah kepada orang-orang terkasih atau profesional untuk mendapatkan bantuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H