Mohon tunggu...
Destiani Desti
Destiani Desti Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang guru yang tengah mengejar kebun harapan di kepalanya.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Rekam Jejak: Genapkan Separuh Diin, Tenangkan Jiwa

9 Mei 2014   02:06 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:42 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_335358" align="aligncenter" width="300" caption="dok.Ijab-Qabul Tertunai Sudah"]

13995487351518140074
13995487351518140074
[/caption]

Haru-biru membahana di ruang itu. Pasangan-pasangan mata telah jadi saksi. Mitsaqon gholizo, perjanjian berat itu terucapkan. Lantunan QS. An-Nisaa: 24 telah dilafalkan dengan lancar nan indah. Perjanjian tidak hanya kepada sang mempelai, bahkan kepada Sang Khalik yang utama. Alhamdulillah, sah-sah-sah.... kata sah setelah qabul dilisankan. Lega dan berbahagia sekali. Penantian selama ini usai juga. Barakallahulaka wabaroka alaika wajama'a bainakuma fiikhoir. Ah, sungguh, timbunan air mata sedih dan bahagia meruah di hari itu. Kehilangan pastilah tentu. Bahagia, apalagi itu, saya amat bahagia. :D

[caption id="attachment_335359" align="aligncenter" width="300" caption="dok.alhamdulillah sah juga"]

139954887178390336
139954887178390336
[/caption]

[caption id="attachment_335368" align="aligncenter" width="300" caption="dok.barakallahulaka"]

13995506051764536966
13995506051764536966
[/caption]

Penggantian pakaian. Masing-masing mempelai sudah halal masuk ke kamar. Eits... tapi bukan untuk berkasih-kasih, melainkan mengganti kostum berikutnya: kebaya modern. Aih, tidak menyangka, kembaranku cantik sekali. Bahagia sekali melihatnya penuh sumringah. Kalimat selamat tak henti-hentinya terhuyung di telinganya. Para tamu satu-satu berdatangan diiringi doa untuk kedua pengantin. Saya masih di situ, belum mau melepasnya. Hehe... sedih-sedih... bahagia-bahagia. Qadarallah ^_^ Paraaap... ini dia si pangeran dan ratu sehari. Cantik dan tampan. InsyaaAllah sholihah dan sholih.

[caption id="attachment_335362" align="aligncenter" width="300" caption="dok.pengantin sumringah nih ye..."]

13995494041017368516
13995494041017368516
[/caption]

Tamu semakin banyak berdatangan. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 lewat. Azan zuhur menggema. Nasyid berhenti sejenak. Tanpa lepas mengucapkan syukur tak terperi, salat zuhur ditunaikan. Setelah itu, mari... pengantin berganti kostum. Kalau kata ibu yang biasa ngerias, kostum yang dipakai Nana adalah Paes Ageng. Ehmm... Nana tampak bigger tapi cantik binggiiiiittt :D

[caption id="attachment_335363" align="aligncenter" width="271" caption="dok.baju adat paes ageng nih ...."]

13995495961571762436
13995495961571762436
[/caption]

Salam-salaman, saling mendoakan, menyantap hidangan dan camilan masih memenuhi hari itu. Pangeran dan ratu tak henti-hentinya melepas senyum. Bahagiaaa... sekali. Widiiih... makin ingin juga :D Baiklah, sesi foto dengan keluarga dan kerabat. Jeprat sana-jepret sini. Ciiiis... pasang senyum foto makin okeh. :)

[caption id="attachment_335364" align="aligncenter" width="300" caption="dok.foto bersama keluarga"]

13995497821324500766
13995497821324500766
[/caption]

Ahad pun berlalu. Senin, 3 Februari2014, Nana masih menikmati pernikahan indahnya. Sumringah belum juga lepas. Saya yang biasa tidur berdua dengannya, kini hanya sendiri. Hiikss... mulai sepi. Tak ada yang bisa diajak bercengkrama. Senin siang, Nana berpamitan padaku. Mereka ke Kota Agung. Katanya di sana akan diadakan tasyakuran. Ehm... Senin itu saya makin sedih. Saya benar-benar kehilangannya. Baru kali ini dari sekian saudara kandung saya yang menikah, pernikahan Nana-lah yang membuat saya sering bersedih. Bukan karena saya dilangkah menikah, melainkan karena saya sendiri kini. Barakallah saudaraku....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun