Tahap perkembangan Empati Menurut Hoffman
Selain itu, terdapat empat tahap perkembangan empati menurut Hoffman, diantara lain adalah:
1. Global Empathy
  Empati ini biasanya akan dirasakan oleh semua orang ketika diletakkan dalam sebuah situasi yang sama ketika ia baru saja dilahirkan. Empati ini juga tidak dapat dibedakan antara perspektif diri dan orang lain. Kondisi empati ini biasanya terjadi pada bayi yang baru saja lahir. Contohnya ketika dalam suatu situasi di ruang bersalin di rumah sakit, dan terdapat bayi-bayi yang memiliki perasaan yang sama.
2. Egosentric Empathy
  Empati ini terdapat pada anak yang berusia 6 bulan hingga 1 tahun. Anak biasanya belum merasakan adanya ketakutan terhadap orang lain dan masih memiliki perspektif yang sama dengan orang lain. Anak masih belum mampu membedakan emosi diri dan emosi orang lain tetapi tidak lagi dipengaruhi oleh emosi orang lain. Anak ketika melihat emosi dari orang lain maka akan mengambilnya sebagai emosi miliknya, kemudian berkelakuan seolah-olah dirinya sendiri yang mengalami situasi tersebut. Contohnya : apabila seorang anak A menangis, maka anak lain akan berlari ke arah ibunya dan memegang tangan ibunya.Â
3. Empathy for another's feelings
  Anak ketika berusia 2 atau 3 tahun sudah mulai mengambil peran yang telah ada, seperti merespon isyarat dari orang lain dengan berbagai respon emosi. Anak akan mulai mengenal adanya perbedaan antara setiap individu termasuk emosi yang ia miliki dengan emosi yang orang lain miliki.
  Seorang anak biasanya akan mencoba untuk membantu temannya, walaupun demikian bantuan yang diberikan seolah-olah dapat mengurangi kesedihan yang dialami oleh dirinya sendiri. Contoh: ketika seorangnya teman yang bersedih, diajak untuk bermain permainan yang dia sukai.
4. Empathy for another's life condition.Â
  Setelah melewati tahap anak-anak, seorang anak akan memasuki usia preadolescense. Biasanya anak akan memiliki kesadaran tentang kehidupannya yang terjadi dalam sehari-hari. Mula-mula anak akan memahami bahwa adanya perbedaan antara dirinya dengan orang lain ketika dihadapkan oleh situasi yang berbeda akan menghasilakn emosi dan respon yang berbeda.