Mohon tunggu...
Destiana Tri Nursafira
Destiana Tri Nursafira Mohon Tunggu... Guru - mahasiswi

hobi saya masakk

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Emotional Intelligence dari Daniel Goleman

17 Januari 2025   23:42 Diperbarui: 17 Januari 2025   23:42 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Tidak seperti IQ kita, memiliki tingkat kecerdasan emosional (EI) yang tinggi, atau kecerdasan emosional (EQ) yang tinggi bukanlah sesuatu yang pasti. Untungnya, kecerdasan emosional adalah keterampilan yang dapat kita kembangkan dan EQ kita dapat tumbuh sepanjang hidup kita. 

Mendefinisikan Kecerdasan Emosional (atau EI) sebagai kemampuan untuk:

   Mengenali, memahami dan mengelola emosi kita sendiri dan;

   Mengenali, memahami, dan memengaruhi emosi orang lain.

   Secara praktis, ini berarti menyadari bahwa emosi dapat mengendalikan perilaku kita dan memengaruhi orang lain (secara positif dan negatif), serta mempelajari cara mengelola emosi tersebut -- baik emosi kita sendiri maupun emosi orang lain.

   Mengelola emosi sangatlah penting terutama dalam situasi ketika kita sedang tertekan. Misalnya, ketika kita... 

* Memberikan dan menerima umpan balik

*Memenuhi tenggat waktu yang ketat

*Menghadapi hubungan yang penuh tantangan

*Tidak memiliki cukup sumber daya

*Menavigasi perubahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun