Emosi atau amarah adalah hal yang wajar terjadi pada setiap orang. Emosi merupakan respon alami manusia ketika merasa diperlakukan tidak adil atau berada dalam kondisi kecewa, khawatir hingga stres. Pentingnya mengelola emosi dengan baik selalu menjadi salah satu jalan yang efektif dan kerap dibutuhkan dalam mengendalikan ledakan emosi yang dirasakan. Walaupun emosi merupakan hal yang normal dialami manusia, namun bila emosi tidak mampu dikendalikan dengan baik mampu memberikan dampak buruk, baik bagi diri sendiri, teman, hingga orang banyak atau kelompok. Ketidakmampuan diri dalam mengendalikan emosi malah akan memperumit masalah serta dapat merugikan orang lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mengelola emosi dan amarah diri yang tepat, yaitu:
1. Â Tenangkan diri
   Menenangkan diri dapat dilakukan sebagai salah satu cara meredam emosi. Cara yang dapat dipilih dalam menenangkan diri bisa seperti meluangkan waktu untuk menyendiri, sejenak menarik diri dari permasalahan yang ada, melakukan relaksasi, hingga curhat dengan orang yang terdekat yang dapat dipercaya.
   Meluangkan waktu untuk menyendiri dan sejenak menarik diri dari permasalahan yang ada mampu menjernihkan pikiran dan menstabilkan emosi. Sehingga otak menjadi lebih fresh dalam mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah atau mencari solusi terbaik.
   Relaksasi merupakan salah satu teknik yang bisa dimanfaatkan dalam mengelola emosi. Hal ini disebabkan karena teknik relaksasi mampu mengaktifkan sistem saraf parasimpatik yang dapat meredakan emosi negatif.
2.  Pahami penyebab emosi dan cari solusi
   Tidak dapat dipungkiri bahwa emosi selalu memicu seseorang larut di dalamnya. Cobalah untuk memahami apa yang menjadi penyebab emosi, lalu cobalah berpikir realistis akan penyebab emosi tersebut. Kemudian dari penyebab tersebut, pikirkan apa yang ingin diperbaiki termasuk pikirkan pula apakah emosi yang dirasakan malah berpotensi memperumit permasalahan yang dihadapi serta dampak buruknya.
3.  Berpikir sebelum bertindak
   Tak jarang emosi selalu membutakan seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan dampaknya. Karena kondisi tersebut hanya akan memperburuk keadaan. Oleh karena itu, cobalah berpikir dan bersikap lebih dewasa dan bijaksana ketika hendak berbicara atau hendak melakukan sesuatu saat sedang emosi. Apalagi bila tindakan tersebut bisa berdampak buruk bagi orang lain.
4. Luapkan emosi dengan cara yang tepat
   Pada dasarnya, meluapkan emosi lebih baik daripada hanya dipendam dalam hati. Emosi yang tidak tersalurkan dengan baik berpotensi menjadi penyebab utama gangguan kesehatan mental. Akan tetapi, hal ini jangan disalah artikan. Emosi boleh saja diluapkan, namun harus dengan cara yang tepat.
   Sejatinya, emosi yang diekspresikan dengan tepat mampu memperbaiki situasi, menghindari emosi muncul kembali hingga mencegah kemungkinan melukai perasaan ataupun tubuh orang lain.
   Mengelola emosi tidak hanya penting dilakukan untuk diri sendiri, namun mengelola emosi juga harus dilakukan ketika sedang berada dalam suatu kelompok atau menjaga mental kolektif. Dalam teori psikoanalisis sosial, kelompok atau kumpulan orang banyak dinilai memiliki karakter yang bersifat cair. Maksudnya adalah, walaupun terdiri dari kumpulan orang yang rasional, kelompok tersebut selalu memiliki peluang untuk bersifat impulsif atau berbuat sesuatu tanpa berfikir panjang, reaktif, mudah tersinggung, mudah terprovokasi serta mudah meniru perbuatan pihak lain yang tergabung dalam kelompok tersebut.
   Sebuah massa atau kelompok mampu menduplikasi dan meniru perilaku dan model yang baik. Mental kolektif sejatinya dapat menghasilkan hasil yang positif apabila pesan dan gaung yang disampaikan adalah hal yang positif. Oleh karena itu, bila emosi diri sudah dikelola dengan baik, pasti akan baik pula dalam menjaga mental kolektif. Sehingga semua individu dalam suatu massa atau kelompok seyogyanya mencerminkan contoh perilaku yang baik dan saling menularkan satu sama lain antar individu dalam kelompok tersebut.
   Dengan demikian, mental kolektif yang baik dapat menciptakan suasana yang lebih kondusif, aman hingga nyaman pada suatu kelompok, serta menghindari terjadinya hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain bahkan dalam jumlah yang banyak.
 Adapun Cara Mengendalikan Emosi Secara Psikologi:
-  Memilih situasi  Â
   Hindari keadaan yang dapat memicu emosi. Terlebih emosi yang tidak kamu inginkan. Jika kamu tahu bahwa kemungkinan besar akan marah ketika sedang terburu-buru atau ketika sedang menunggu seseorang maka persiapkanlah hal itu di awal.Â
   Keluarlah dari rumah atau suatu tempat lebih cepat sehingga kamu tidak akan marah atau terasa buru-buru. Jika kamu akan marah ketika akan menunggu seseorang, bicarakan dengan seseorang tersebut untuk datang tepat waktu, jika tidak kamu bisa menghindari untuk bertemu dengannya.
-Â Memodifikasi situasi
   Mungkin kamu ingin coba mengurangi rasa kecewa. Contohnya ketika kamu berharap untuk membuat acara ulang tahun yang sempurna untuk teman atau keluarga, namun selalu saja ada hal yang tidak beres bagimu.
   Mungkin saja kamu menaruh target terlalu tinggi. Cobalah ubah situasi dengan mencari cara yang sesuai dengan kemampuanmu sehingga acara bisa selesai sesuai dengan yang kamu inginkan. Kamu juga bisa menaruh target atau harapan yang tidak terlalu tinggi. Dengan begini, kamu tidak akan merasa kecewa dengan apa yang kamu harapkan.
-Â Alihkan fokus perhatian
   Misalnya, kamu secara terus-menerus merasa rendah dengan orang-orang yang ada di sekitarmu. Kamu selalu menganggap orang-orang lebih hebat daripada kamu.
   kamu selalu memperhatikan orang lain ketika berada di gym, kamu selalu iri ketika rekan kerjamu mendapat promosi. Kamu selalu merasa tertarik kepada mereka seperti magnet, kamu selalu merasa heran dan iri pada apa yang seseorang bisa capai.
    Jika begitu, coba alihkan fokus mu dari mereka, cobalah fokus untuk diri sendiri atau hal-hal lain. Sehingga kamu bisa merasakan lebih percaya diri dengan kemampuanmu. Nikmati prosesmu sendiri sehingga kamu merasa bangga pada dirimu sendiri.
-Â Ubah pemikiran
   Inti dari emosi terdalam kita adalah sebuah keyakinan yang mendorongnya. Kamu merasa sedih ketika kamu yakin telah kehilangan sesuatu, marah ketika memutuskan bahwa tujuan kamu telah gagal.
   Kamu mungkin tidak dapat mengubah situasi, namun kamu dapat mengubah pemikiranmu. Kamu bisa mengubah pikiran yang mengarah pada kesedihan atau ketidakbahagiaan dengan pikiran yang mengarah pada kegembiraan.
-Â Ubah respons
   Jika keempat pendekatan di atas tidak berhasil dalam mengontrol emosimu, langkah terakhir yang bisa kamu lakukan adalah mengendalikan respons mu. Jantung mu mungkin akan berdetak lebih kencang karena sensasi tidak menyenangkan saat kamu merasa cemas atau marah.
   Cobalah untuk tarik napas dalam-dalam dan menutup mata untuk menenangkan diri. Hal ini juga berlaku jika kamu tidak dapat berhenti tertawa ketika kamu sedang dalam rapat yang serius. Cobalah untuk merubah ekspresi wajah mu atau pikirkan hal-hal yang membuatmu sedih sehingga suasana hati dapat berubah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H