Pada dosis yang rendah, komponen fenolic berefek pada aktivitas enzim terutama yang berhubungan produksi energy sedangkan pada konsentrasi tinggi dapat berakibat pada denaturasi protein. Beberapa makanan diolah dengan menggunakan rempah dan minyak esensial selain untuk meningkatkan kualitas rasanya juga sebagai salah satu metode untuk memperpanjang masa simpan dengan kandungan antimikrobanya.
Ada beberapa bukti saintis yang menunjukkan bahwa rempah dapat berperan dalam menekan konsentrasi lemak, kolesterol, dan LDL dalam darah. Salah satu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan tikus coba dengan perlakukan dari cumin atau jintan putih (Cuminunm cyminum) menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar kolesterol pada plasma dan jaringan.
Studi lain juga menyebutkan bahwa curcumin yang banyak terkandung dalam kunyit beserta dengan capsaicin pada cabai juga dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah pada tikus coba.
Rempah merupakan bahan yang dekat dengan keseharian hidup masyarakat Indonesia. Rempah banyak ditemukan dan digunakan dalam masakan Indonesia, penggunaannya pun juga bervariasi, mulai dari satu jenis hingga berbagai jenis rempah dapat digunakan dalam masakan.
Dengan berbagai manfaat dari rempah, tentunya kita harus bahwa kita lahir di negeri kaya rempah dan dapat menikmati cita rasa rempah dalam makanan sehari-hari.
Referensi:
Farrimond, Stuart. (2018). The science of spice : understand flavour connections and revolutionize your cooking. London: Dorling Kindersley
Sari, A. N. (2016). Berbagai tanaman rempah sebagai sumber antioksidan alami. Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology, 2(2), 203-212.
Viuda-Martos, M., Ruiz-Navajas, Y., Fernández-López, J., & Pérez-Álvarez, J. A. (2010). Spices as Functional Foods. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 51(1), 13–28. doi:10.1080/10408390903044271
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H