Mohon tunggu...
Destaria Soeoed
Destaria Soeoed Mohon Tunggu... Lainnya - Young professional in edutech.

Doctoral student in Political Science. Passionate about edutech, digital marketing, social and political research in Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pertarungan Panas Pilgub Banten 2024: Siapa yang Lebih Layak? Yuk Temukan Jawabannya di Sini!

25 November 2024   12:09 Diperbarui: 25 November 2024   12:09 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Andra Soni

  • Isu Internal Partai: Andra Soni, Ketua DPRD Banten, menghadapi isu internal partai terkait pencalonannya dalam Pilgub Banten 2024. Meskipun tidak ada skandal besar yang melibatkan dirinya secara langsung, dinamika internal partai dapat mempengaruhi persepsi publik terhadap stabilitas dan konsistensi kepemimpinannya. 
  • Kontroversi Pernyataan tentang Perempuan: Pasangan Andra Soni, Dimyati Natakusumah, membuat pernyataan kontroversial dalam debat Pilgub Banten 2024 dengan menyatakan bahwa perempuan tidak seharusnya dibebani tugas berat seperti menjadi gubernur. Pernyataan ini menuai kritik dari berbagai pihak dan dianggap seksis.

4. Dimyati Natakusumah

  • Kontroversi Kebijakan: Selama menjabat sebagai Bupati Pandeglang, Dimyati Natakusumah menerapkan kebijakan pemisahan kelas antara siswa laki-laki dan perempuan di sekolah menengah atas, serta larangan konsumsi alkohol. Kebijakan ini menuai pro dan kontra di masyarakat, dengan beberapa pihak menganggapnya sebagai langkah positif untuk meningkatkan moralitas, sementara yang lain melihatnya sebagai bentuk pembatasan kebebasan individu. 
  • Pernyataan Seksis dalam Debat: Seperti disebutkan sebelumnya, Dimyati Natakusumah membuat pernyataan kontroversial mengenai peran perempuan dalam pemerintahan, yang dianggap merendahkan kemampuan perempuan untuk memimpin

Analisis Penutup:

Menurut saya, Program dari paslon 1, seperti Konektivitas Banten Terpadu ini sejalan dengan kebutuhan Banten untuk mengatasi ketimpangan pembangunan antara wilayah utara yang lebih maju dan selatan yang tertinggal. Namun, realisasinya memerlukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan alokasi anggaran yang signifikan. Kemudian untuk Pijar Banten, fokus pada infrastruktur dasar di daerah terpencil adalah langkah positif untuk pemerataan pembangunan. Namun, tantangan geografis dan keterbatasan anggaran dapat menjadi hambatan dalam implementasinya. Lalu program unggulan yang ketiga, yaitu Program Pemberdayaan perempuan melalui pendidikan dan perlindungan sosial ini tentu merupakan inisiatif yang relevan dan dapat direalisasikan dengan kolaborasi lintas sektor, namun kolaborasi lintas sektor ini sudah pasti memakan waktu yang cukup panjang untuk dapat menemukan kecocokan target capaian masing-masing pihak yang pada akhirnya akan merugikan masyarakat yang tidak dapat merasakaan manfaat program dalam waktu cepat.

Untuk Paslon dengan nomor urut 2, Program komprehensif seperti Asta Cita Berkah CS ini mencakup berbagai sektor penting. Namun, implementasinya memerlukan perencanaan matang dan sumber daya yang memadai untuk memastikan keberhasilan di setiap sektor.Kemudian untuk Program seperti Desa Tangguh yang dimana dimaksudkan bantuan dana desa sebesar Rp300 juta dapat meningkatkan layanan dasar dan pemberdayaan ekonomi lokal. Namun, efektivitasnya tentu kembali lagi bergantung pada pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel di tingkat desa. Komitmen anti Korupsi juga menjadi kunci. Karena, hal ini penting untuk menciptakan pemerintahan yang bersih. Namun, implementasinya memerlukan reformasi birokrasi dan penegakan hukum yang konsisten. dan dalam jangka panjang.

Sehingga menurut saya, kedua pasangan calon sudah menawarkan program yang relevan dengan kebutuhan Banten saat ini. Program Airin-Ade yang berfokus pada konektivitas dan pemberdayaan perempuan menunjukkan pemahaman terhadap isu ketimpangan regional dan sosial. Sementara itu, program Andra-Dimyati yang menekankan pada pemberantasan korupsi dan pemberdayaan desa mencerminkan komitmen terhadap tata kelola pemerintahan yang baik dan penguatan ekonomi lokal.

Dari segi realisasi, program yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan reformasi birokrasi cenderung lebih mudah diimplementasikan dalam jangka pendek, asalkan didukung oleh komitmen politik yang kuat dan partisipasi aktif dari masyarakat. Sementara itu, program infrastruktur memerlukan perencanaan jangka panjang dan sumber daya yang signifikan. 

Sehingga, penting sekali bagi pemilih untuk mempertimbangkan informasi di atas dalam menilai integritas dan rekam jejak masing-masing calon sebelum menentukan pilihan pada Rabu tanggal 27 November 2024 ini. Mari pertimbangkan dengan baik, terutama terkait dengan kesesuaian program-program tersebut dengan kebutuhan para masyarakat. Selamat menentukan pilihan pada Pilgub Banten 2024 ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun