Mohon tunggu...
Destaria Soeoed
Destaria Soeoed Mohon Tunggu... Lainnya - Young professional in edutech.

Doctoral student in Political Science. Passionate about edutech, digital marketing, social and political research in Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pertarungan Panas Pilgub Banten 2024: Siapa yang Lebih Layak? Yuk Temukan Jawabannya di Sini!

25 November 2024   12:09 Diperbarui: 25 November 2024   12:09 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Achmad Dimyati Natakusumah telah menorehkan berbagai prestasi selama menjabat sebagai Bupati Pandeglang dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Berikut adalah beberapa pencapaian utamanya:

1. Selama dua periode kepemimpinannya sebagai Bupati Pandeglang (2000--2009), Dimyati fokus pada pembangunan infrastruktur dasar. Ia menginisiasi pemisahan kelas antara siswa laki-laki dan perempuan di sekolah menengah atas untuk meminimalisir interaksi yang tidak diinginkan di kalangan remaja. Selain itu, ia memberlakukan larangan konsumsi alkohol dan mendanai layanan gratis serta pembangunan fasilitas publik. 

2. Dimyati berperan aktif dalam memajukan perekonomian lokal dengan mendukung program-program yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat (1995--2000), ia mendorong pertumbuhan wirausaha muda di wilayah tersebut. 

3. Atas dedikasinya dalam pelayanan publik, Dimyati menerima berbagai penghargaan, termasuk Satyalancana Pembangunan dan Satyalancana Wira Karya dari pemerintah pusat. Penghargaan ini mencerminkan komitmennya dalam memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

4. Setelah menjabat sebagai Bupati, Dimyati terpilih sebagai anggota DPR RI pada periode 2009--2014 dan 2014--2019. Ia aktif dalam Komisi III yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan. Pada Juli 2014, ia dilantik sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, menggantikan Lukman Hakim Saifuddin yang diangkat menjadi Menteri Agama. 

Melalui berbagai inisiatif dan program tersebut, Achmad Dimyati Natakusumah telah memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik sebagai eksekutif maupun legislatif.

Namun, dalam konteks Pesta Demokrasi, penting bagi pemilih untuk memahami rekam jejak dan integritas masing-masing calon. Berikut adalah sedikit informasi mengenai skandal atau kontroversi yang terkait dengan para calon dengan nomor urut 1 dan 2:

1. Airin Rachmi Diany

  • Kasus Suami: Airin Rachmi Diany, mantan Wali Kota Tangerang Selatan, menghadapi sorotan publik terkait kasus korupsi yang melibatkan suaminya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Wawan terlibat dalam beberapa kasus korupsi, termasuk suap kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar, dan penyalahgunaan izin keluar dari Lapas Sukamiskin untuk menginap di hotel bersama wanita lain.  Meskipun Airin tidak terlibat langsung dalam kasus-kasus tersebut, posisinya sebagai istri menimbulkan pertanyaan mengenai pengaruh kasus ini terhadap integritasnya sebagai pejabat publik.
  • Dugaan Kampanye Terselubung: Pada tahun 2015, Airin dilaporkan ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tangerang atas dugaan kampanye terselubung dalam Pilkada tahun tersebut. Namun, laporan ini tidak berlanjut ke proses hukum lebih lanjut. 

  • Keterkaitan dengan Dinasti Politik: Airin sering dikaitkan dengan dinasti politik Banten, terutama karena hubungannya dengan Ratu Atut Chosiyah. Meskipun demikian, Airin menegaskan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal keturunan, tetapi juga tentang pengetahuan, kemampuan, dan kemauan keras.

2. Ade Sumardi

  • Pengunduran Diri dari DPRD: Ade Sumardi, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Lebak, sempat mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Banten berpasangan dengan Airin. Namun, ia mencabut surat pengunduran dirinya dari DPRD Banten, yang mengindikasikan ketidakpastian dalam komitmennya untuk maju dalam Pilgub Banten 2024. 
  • Kritik terhadap Program Sekolah Gratis: Dalam debat Pilgub Banten 2024, Ade Sumardi mengkritik program sekolah gratis yang diusung oleh pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah. Ade menilai program tersebut tidak realistis mengingat keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun