8. Pendidikan dan Kesejahteraan Guru
- Janji: Jokowi berjanji meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru, serta mengurangi kesenjangan akses pendidikan di daerah-daerah tertinggal.
- Realita: Program KIP dan bantuan beasiswa diperluas, namun kualitas pendidikan masih menjadi tantangan terutama di wilayah pelosok. Kesejahteraan guru mengalami perbaikan dengan adanya tunjangan dan program sertifikasi, namun distribusi tenaga pengajar berkualitas masih menjadi masalah.
9. Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum
- Janji: Jokowi berjanji memberantas korupsi dan mafia hukum yang sering kali mengganggu proses pembangunan.
- Realita: Meski ada beberapa keberhasilan dalam menangani kasus-kasus korupsi besar, citra pemerintah dalam memberantas korupsi mendapat sorotan negatif, terutama terkait revisi UU KPK dan tuduhan pelemahan terhadap lembaga anti-korupsi tersebut. Namun, kasus korupsi di pemerintahan terus diungkap, seperti kasus Jiwasraya, Asabri, dan bansos COVID-19 yang melibatkan pejabat negara.
10. Demokrasi dan Kebebasan Berpendapat
- Janji: Jokowi menjanjikan untuk memperkuat demokrasi dan menjamin kebebasan berpendapat di Indonesia.
- Realita: Selama masa kepemimpinan Jokowi, ada kritik terkait kebebasan berpendapat, terutama dengan munculnya tindakan represif terhadap aktivis dan tokoh-tokoh oposisi, serta adanya regulasi seperti UU ITE yang dianggap digunakan untuk membungkam kritik. Namun, pemerintah berdalih bahwa regulasi tersebut diperlukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan nasional.
Dalam politik, janji kampanye sering kali menjadi tolok ukur keberhasilan atau kegagalan seorang pemimpin. Dalam kasus Jokowi, tuduhan mengenai “kebohongan” yang diangkat oleh beberapa pihak mencerminkan ketidakpuasan terhadap beberapa aspek kebijakannya, meskipun tentu ada juga banyak pendukung yang melihat bahwa Jokowi telah bekerja keras di tengah tantangan-tantangan yang dihadapinya.
Namun, perlu dicatat bahwa istilah "kebohongan" ini sering kali merupakan interpretasi subjektif dari kinerja pemerintah dan dipengaruhi oleh sudut pandang politik. Sementara sebagian orang merasa bahwa janji-janji yang tidak terpenuhi adalah bukti kebohongan, sebagian lainnya melihat hal tersebut sebagai bagian dari dinamika pemerintahan yang dihadapkan pada realitas yang lebih kompleks dari ekspektasi awal.
Sebagai kesimpulan, Selama 10 tahun kepemimpinan Jokowi, ada beberapa janji yang berhasil diwujudkan, terutama di bidang infrastruktur dan program sosial. Namun, beberapa janji besar lainnya, seperti pertumbuhan ekonomi tinggi, pengentasan kemiskinan secara signifikan, dan pemberantasan korupsi masih menghadapi tantangan besar. Realitas politik, ekonomi global, dan krisis seperti pandemi COVID-19 memainkan peran penting dalam membentuk hasil-hasil tersebut, meskipun kritik tetap muncul terhadap beberapa kebijakan yang dinilai tidak sesuai dengan janji kampanye.
Jadi, bagaimana pendapatmu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H