Perubahan emosi merupakan gejala yang paling mungkin terlihat ketika anak mengalami trauma. Anak yang mengalami trauma biasanya menjadi lebih sering ketakutan, bahkan pada sesuatu yang seharusnya tidak perlu ia takuti. Selain itu, anak juga sering merasa sedih dan menangis tanpa sebab. Bahkan, tak jarang ia suka menyalahkan dirinya sendiri.
*Menjadi pendiam
Tiba-tiba anak menjadi pendiam dan tertutup. Apalagi kalau anak sampai menjauh. Cobalah tanyakan apa yang sedang mereka pikirkan atau seputar perubahan perilakunya tersebut. Jika pendekatan yang kamu lakukan berhasil, biasanya sedikit demi sedikit anak akan bercerita.
Beberapa hal yang bisa orangtua lakukan di rumah untuk membantu anak keluar dari trauma yang dialaminya:
1. Â Â Â Â Berikan rasa tenang
Beri tahu anak kalau trauma dapat di alami siapa saja. Selain itu,sampaikan juga bahwa rasa cemas merupakan hal wajar.
2. Â Â Â Â Latih keberanian anak
Latih keberanian anak dengan jangan  biarkan anak tenggelam pada traumanya karena dapat menyebabkan anak cemas dan takut.  Orang tua harus melatih anak untuk menyikapi secara bijak suatu kejadian yang terjadi saat itu.
3. Â Â Â Â Bimbing anak dengan sabar
Orang tua harus sabar mendampingi  anak melewati masa -masa penuh kecemasannya.