Anak merupakan individu yang unik, karena mereka memiliki perkembangan dan pertumbuhan yang berbeda beda di setiap anak. Disini penulis akan memberikan sedikit ulasan mengenai perkembangan anak dalam aspek kognitignya.Â
pernahkah kalian mendengar kata intelegensi?
tentu kata ini tidak asing kan di telinga kalian, nah sekarang mari kita ulas apa sih yang di maksud dengan intelegensi itu?
Intelegensi merupakan kemampuan setiap individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta kemampuannya mengolah serta menguasai lingkungan secara efektif. Intelegensi itu bukanlah sesuatu yang bersifat keberadaan, melainkan untuk mendeskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual. Intelegensi  merupakan bahasan yang sudah ada sejak perkembangan awal ilmi psikologi, terutama pada bidang psikologi pendidikan. penggambaran secara spintas tentang intelegensi yaitu sebagai suatu kemampuan dasar yang bersifat umum telah berkembang menjadi berbagai teori intelegensi.
berikut beberapa teori  Intelegensi yang menjadi patokan perkembangan teori intelegensi, yaitu
1. Teori Uni Faktor
Teori ini di anggap sebagai teori yang tertua. Salah satu ahli psikologi yang mengatakan bahwa intelegensi bersifat monogenetik, yaitu berkembang dari satu faktor satuan atau faktor umum adalah Alfred Binet. Menurut Binet, intelegensi merupakan sisi tunggal dari karakteristik yang berkembang sejalan dengan proses kematangan seseorang.Â
Binet menggambarkan intelegensi sebagai sesuatu yang fungsional sehingga memungkinkan orang lain untuk mengamati dan menilai tingkat perkembangan individu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Â Jadi untuk melihat apakah seseorang cukup cerdas atau tidak, dapat diamati dari cara dan kemampuannya untuk melakukan suatu tindakan dan kemampuannya untuk mengubah arah tindaknnya. Inilah yang disebut dengan komponen arah, adaptasi dan kritik dalam definisi intelegensi.
2. Teori Dwi Faktor
Teori Dwi Faktor dikembangkan oleh Charles Spearman seorang psikolog dan ahli statistik dari Inggris. Spearman mengusulkan teori kecerdasan dua faktor yang menurutnya dapat menjelaskan pola hubungan antara kelompok tes kognitif yang ia analisis.  Dalam bentuknya yang paling sederhana, teori ini menyatalan bahwa kinerja  pada setiap tugas kognitif tergantung pada faktor umum atau faktor yang lebih spesifik dan unik untuk tugas tertentu.
4. Teori HierarkiÂ