Mohon tunggu...
Desta AgilNugraha
Desta AgilNugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Seorang mahasiswa S1 BK Unesa dengan hobi membaca dan menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Komunikasi Interpersonal Sebagai Pondasi Hubungan Romantis Yang Langgeng

2 Januari 2025   22:00 Diperbarui: 2 Januari 2025   22:03 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dibuat dari aplikasi Canva

Desta Agil Nugraha Mahasiswa Program Sarjana Bimbingan Dan Konseling  FIP UNESA

Dosen Pembimbing: Muhammad Farid Ilhammudin, S.Pd, M.Pd. (UNESA)

Ketika Anda mendengar istilah “hubungan romantis”, apa yang terlintas dalam pikiran Anda? Bunga mawar, makan malam romantis, atau pernyataan cinta yang tulus mungkin muncul di benak sebagian orang. Komunikasi interpersonal adalah salah satu komponen yang terkadang diabaikan, namun sebenarnya cukup krusial. Komponen ini adalah landasan yang menopang hubungan Anda melewati badai, bukan sekadar pelengkap. Bayangkan betapa cepatnya sebuah hubungan bisa berantakan karena kesalahpahaman atau komunikasi yang buruk.

Karena komunikasi interpersonal melibatkan lebih dari sekadar berbicara, maka komunikasi interpersonal sangatlah penting. Keterbukaan, pemahaman, dan empati adalah komponen penting dari komunikasi yang benar. Sebagai contoh, Anda dapat memulai dengan bersikap terbuka dan jujur tentang perasaan Anda, termasuk kebahagiaan, kesedihan, dan kekecewaan. Jangan biarkan emosi Anda membusuk tanpa dikomunikasikan. Bersikap jujur dengan pasangan Anda berarti menyadari kebutuhan Anda yang sebenarnya dalam suatu hubungan.

Selain itu, hal ini akan memperkuat ikatan emosional Anda. Lalu, apa yang membuat komunikasi interpersonal begitu penting? Karena komunikasi interpersonal sangat penting untuk menemukan solusi yang konstruktif untuk perselisihan. Konflik dalam hubungan tidak dapat dihindari dan normal. Perbedaannya terletak pada bagaimana Anda menanganinya. Anda dan pasangan dapat menyuarakan pikiran Anda tanpa takut dikritik jika Anda memiliki komunikasi interpersonal yang efektif. Hasilnya? Hubungan menjadi lebih kuat setelah masalah terselesaikan.

Sebenarnya, komunikasi interpersonal pada dasarnya adalah seni berbicara dua arah. Berbicara dan percakapan santai tidaklah sepenting memahami satu sama lain, memberikan kritik yang membangun, dan menjaga hubungan. Bagaimana jika Anda dan pasangan sudah saling memahami apa yang diinginkan satu sama lain. Hasilnya, akan ada lebih sedikit konflik dan keharmonisan yang lebih besar dalam hubungan. Karena, siapa sih, yang menginginkan drama?

Hubungan dua arah ini juga akan meningkatkan rasa saling menghargai. Berbicara dengan kekasih Anda dan mereka benar-benar mendengarkan Anda membuat Anda merasa dihargai, bukan? Di sisi lain, Anda juga harus mencoba untuk mendengarkannya. Ini adalah tentang “kita”, bukan hanya “aku” atau “kamu”. Hubungan akan lebih bermakna, selain menjadi keren dengan cara ini.

Waktu khusus untuk berbicara dari hati ke hati antara Anda dan pasangan sangat penting. Membicarakan topik-topik yang tidak penting seperti “Kamu makan apa hari ini?” atau “Kamu sudah bayar listrik?” tidaklah cukup. Berusahalah untuk membicarakan topik-topik yang lebih besar, seperti pemikiran Anda tentang hubungan, ambisi Anda untuk masa depan, atau bahkan hal-hal kecil yang membuat Anda bahagia memilikinya dalam hidup Anda. Berbicara seperti ini akan memperkuat ikatan Anda.

Ada banyak rintangan yang harus diatasi dalam hubungan asmara. Kesalahpahaman adalah salah satu yang paling umum terjadi. Nah, miskomunikasi ini biasanya disebabkan oleh komunikasi yang buruk atau bahkan tidak ada sama sekali. Misalnya, pasangan Anda tiba-tiba berhenti berbicara dengan Anda dan menyendiri. Anda mulai berpikir berlebihan dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan. Mungkin dia hanya kelelahan atau sibuk.

Sangat penting untuk mendiskusikan perasaan Anda secara terbuka dan jujur karena hal ini. (Hilmi et al., 2018) mengatakan bahwa pasangan yang sering berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan komunikasi terbuka biasanya lebih bahagia dan lebih sehat. Oleh karena itu, jangan takut untuk berbagi dan mendengar cerita pasangan Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun