Mohon tunggu...
Dessy Liestiyani
Dessy Liestiyani Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta, mantan kru televisi, penikmat musik dan film

menggemari literasi terutama yang terkait bidang pariwisata, perhotelan, catatan perjalanan, serta hiburan seperti musik, film, atau televisi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cermati Hal-hal Ini Sebelum Pesan Hotel Promo

7 Juli 2024   11:19 Diperbarui: 7 Juli 2024   11:32 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya perhatikan, apakah harga tersebut layak dengan fasilitas-fasilitas yang kalian terima. Apakah layak di hotel bintang lima misalnya, kalian mendapat diskon kamar sampai 30 persen dari harga normal, tapi kalian mendapat kamar yang lebih kecil dan tanpa jendela? Mungkin kalian memang tidak bisa langsung melihat pemandangan ketika bangun tidur, tapi kalian toh masih bisa mempergunakan fasilitas-fasilitas di hotel seperti kolam renang atau fitness centre.

Terkait kelayakan harga ini, kalian bisa membandingkannya dengan hotel lain. Jangan malas browsing untuk mempertimbangkan apakah kamar promo yang kalian dapat di hotel bintang empat itu memang lebih baik daripada kamar junior suite di hotel bintang tiga, misalnya. Kalau ternyata di hotel bintang tiga tersebut tidak ada kolam renang, seberapa perlu kalian saat itu memerlukannya? Siapa tahu ternyata kalian saat itu hanya perlu hotel untuk tidur malam saja karena itinerary kalian lebih banyak di luar.

Kamar promo juga biasanya tidak termasuk sarapan. Sarapan memang menjadi salah satu hal yang bisa menjadi "pengurang" harga hotel. Biasanya, charge untuk tambahan sarapan bisa antara 50 ribu, atau di atas 100 ribu rupiah tergantung bintang hotelnya. Lumayan ya. Tapi coba kalian pertimbangkan, apakah kalian memang benar-benar perlu sarapan di hotel?

Jika kalian bepergian ke kota wisata yang terkenal dengan makanan khasnya, saya rasa lebih baik kalian mencoba sarapan di kedai-kedai tradisional sekitar hotel, atau tempat-tempat kuliner yang viral atau direkomendasikan. Dengan demikian, harga kamar promo yang tanpa sarapan terlihat worth it.

#3. Perhatikan Review dan Rating. 

Ulasan atau review, memang menjadi salah satu faktor penting yang bisa memberikan gambaran paling real tentang keadaan kamar hotel. Dari pengalaman pelanggan lain, kalian seolah bisa ikut melihat bagaimana kebersihan kamarnya, ikut merasakan bagaimana keramahtamahan karyawannya, sampai membuktikan apakah benar di kamar mandi ada air panas atau tidak.

Saran saya, boleh-boleh saja percaya sebuah review. Tapi jangan 100 persen lah! Dalam dunia online, pelanggan diberikan kebebasan yang hampir tidak terbatas untuk mengungkapkan pendapatnya tentang suatu produk atau jasa yang mereka gunakan. Hal ini yang seringkali membuat review menurut saya menjadi tidak objektif. Sayangnya, tidak sedikit pelanggan yang menelan mentah-mentah review yang dibacanya.

Beberapa portal OTA memang memberikan kesempatan pada pihak hotel untuk menanggapi review. Sebagai pihak hotel saya sangat berharap kalian membaca juga tanggapannya. Bagaimana tanggapan pihak hotel terhadap review negatif? Adakah solusi yang ditawarkan saat itu? Pengalaman saya, beberapa review negatif --walaupun tidak semua- justru menutupi latar belakang masalahnya. Dan umumnya hotel pun menjadi pesakitan; menjadi pihak yang paling dirugikan.

Demikian pula dengan peringkat, atau dikenal juga dengan rating. Biasanya rating disajikan dalam bentuk nilai 1 sampai 10, atau bintang 1 sampai bintang 5. Semakin besar nilai atau semakin banyak bintangnya, semain bagus kualitas hotel tersebut menurut pelanggan.

Perhatikan berapa banyak pelanggan yang memberi rating di hotel itu. Jika sebuah hotel yang baru buka mendapatkan nilai rating tiga dari dua pelanggan, sementara lima pelanggan lainnya masing-masing memberikan nilai rating delapan, seberapa besar nilai rating tiga itu menggoyahkan keinginan kalian untuk booking?

Atau bisa saja, sebuah hotel mendapat nilai rating rata-rata tujuh koma delapan, tapi sudah seratus orang lebih yang memberikan penilaian. Saya rasa untuk kasus seperti ini, kalian tidak perlu ragu untuk melakukan reservasi di hotel tersebut. Mungkin ada yang menilai buruk, tapi sebagian besar pelanggan --dari lebih 100 orang- bisa dibilang menilai cukup baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun