Mohon tunggu...
Dessy Liestiyani
Dessy Liestiyani Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta, mantan kru televisi, penikmat musik dan film

menggemari literasi terutama yang terkait bidang pariwisata, perhotelan, catatan perjalanan, serta hiburan seperti musik, film, atau televisi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cermati Hal-hal Ini Sebelum Pesan Hotel Promo

7 Juli 2024   11:19 Diperbarui: 7 Juli 2024   11:32 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: koleksi pribadi

Sebagai pengelola hotel, saya merasa bahwa salah satu strategi yang efektif dalam menaikkan penjualan adalah menjual kamar dengan harga promo. Biasanya, hotel menjual kamar dengan harga promo karena kamar tersebut memang berbeda dengan kamar-kamar lainnya. Tapi jangan salah, bukan berarti kamar tersebut rusak ya.

Bisa saja, kamar tersebut berukuran lebih kecil, terletak di lantai paling atas sementara hotel belum memiliki fasilitas lift, atau mungkin saja, kamar dengan kamar mandi bersama. Walaupun demikian di waktu-waktu tertentu seperti low season, hotel bisa saja menjual kamar terbaiknya dengan harga promo.

Tapi jika suatu saat kalian mendapat penawaran kamar hotel dengan harga yang lebih murah dari yang seharusnya, jangan langsung pesan. Perhatikan dulu beberapa hal berikut ini supaya kalian memahami bagaimana produk yang kalian beli, dan tidak kecewa jika kamar tersebut tidak sesuai dengan harapan.

#1. Baca ketentuan dan peraturan 

Jangan malas untuk membaca semua ketentuan dan peraturan yang tertera. Sudahkah sesuai dengan yang kalian harapkan? Harga promo tidak jarang diberikan untuk kamar dengan spesifikasi tertentu yang berbeda dengan kamar-kamar lainnya.

Jadi jangan hanya melihat jenis kamar apa yang kalian dapatkan, tapi perhatikan juga detail-detailnya seperti berapa orang yang bisa menempati kamar itu? Apakah jenis tempat tidurnya sesuai dengan keinginan? Bolehkah merokok di dalam kamar?

Bagaimana dengan fasilitasnya? Apakah kamar itu berpendingin ruangan? Adakah air panas untuk mandi? Apakah kalian bisa membuat minuman hangat di dalam kamar? Yang juga penting adalah apakah disediakan handuk dan amenities seperti sabun, sampo, sikat gigi, atau sandal kamar? Kamar promo sangat mungkin tidak menyediakan hal-hal tersebut.

Baca pula ketentuan dan peraturan umum hotel seperti, bagaimana peraturan hotel terhadap tamu pasangan yang belum menikah? Apakah hotel akan meminta uang deposit? Bagaimana kebijakan hotel terkait refund dan reschedule? Hati-hati, biasanya pesanan kamar promo tidak bisa dibatalkan atau diubah tanggalnya.

Jika beberapa hal tersebut tidak tercantum dalam keterangan yang kalian baca di website maupun travel online, tidak ada salahnya kalian mencari tahu lebih lanjut dengan mengirimkan email atau menelepon langsung ke hotelnya. Hal-hal ini tidak bisa dianggap sepele, karena peraturan hotel biasanya bersifat mutlak; tidak bisa ditawar-tawar. Hotel sangat bisa menolak kedatangan kalian kalau kalian ngotot tidak mau mengikuti peraturan hotel baik yang tertulis di online maupun yang terpasang di front desk.

#2. Pertimbangkan Kelayakan Harga

Selanjutnya perhatikan, apakah harga tersebut layak dengan fasilitas-fasilitas yang kalian terima. Apakah layak di hotel bintang lima misalnya, kalian mendapat diskon kamar sampai 30 persen dari harga normal, tapi kalian mendapat kamar yang lebih kecil dan tanpa jendela? Mungkin kalian memang tidak bisa langsung melihat pemandangan ketika bangun tidur, tapi kalian toh masih bisa mempergunakan fasilitas-fasilitas di hotel seperti kolam renang atau fitness centre.

Terkait kelayakan harga ini, kalian bisa membandingkannya dengan hotel lain. Jangan malas browsing untuk mempertimbangkan apakah kamar promo yang kalian dapat di hotel bintang empat itu memang lebih baik daripada kamar junior suite di hotel bintang tiga, misalnya. Kalau ternyata di hotel bintang tiga tersebut tidak ada kolam renang, seberapa perlu kalian saat itu memerlukannya? Siapa tahu ternyata kalian saat itu hanya perlu hotel untuk tidur malam saja karena itinerary kalian lebih banyak di luar.

Kamar promo juga biasanya tidak termasuk sarapan. Sarapan memang menjadi salah satu hal yang bisa menjadi "pengurang" harga hotel. Biasanya, charge untuk tambahan sarapan bisa antara 50 ribu, atau di atas 100 ribu rupiah tergantung bintang hotelnya. Lumayan ya. Tapi coba kalian pertimbangkan, apakah kalian memang benar-benar perlu sarapan di hotel?

Jika kalian bepergian ke kota wisata yang terkenal dengan makanan khasnya, saya rasa lebih baik kalian mencoba sarapan di kedai-kedai tradisional sekitar hotel, atau tempat-tempat kuliner yang viral atau direkomendasikan. Dengan demikian, harga kamar promo yang tanpa sarapan terlihat worth it.

#3. Perhatikan Review dan Rating. 

Ulasan atau review, memang menjadi salah satu faktor penting yang bisa memberikan gambaran paling real tentang keadaan kamar hotel. Dari pengalaman pelanggan lain, kalian seolah bisa ikut melihat bagaimana kebersihan kamarnya, ikut merasakan bagaimana keramahtamahan karyawannya, sampai membuktikan apakah benar di kamar mandi ada air panas atau tidak.

Saran saya, boleh-boleh saja percaya sebuah review. Tapi jangan 100 persen lah! Dalam dunia online, pelanggan diberikan kebebasan yang hampir tidak terbatas untuk mengungkapkan pendapatnya tentang suatu produk atau jasa yang mereka gunakan. Hal ini yang seringkali membuat review menurut saya menjadi tidak objektif. Sayangnya, tidak sedikit pelanggan yang menelan mentah-mentah review yang dibacanya.

Beberapa portal OTA memang memberikan kesempatan pada pihak hotel untuk menanggapi review. Sebagai pihak hotel saya sangat berharap kalian membaca juga tanggapannya. Bagaimana tanggapan pihak hotel terhadap review negatif? Adakah solusi yang ditawarkan saat itu? Pengalaman saya, beberapa review negatif --walaupun tidak semua- justru menutupi latar belakang masalahnya. Dan umumnya hotel pun menjadi pesakitan; menjadi pihak yang paling dirugikan.

Demikian pula dengan peringkat, atau dikenal juga dengan rating. Biasanya rating disajikan dalam bentuk nilai 1 sampai 10, atau bintang 1 sampai bintang 5. Semakin besar nilai atau semakin banyak bintangnya, semain bagus kualitas hotel tersebut menurut pelanggan.

Perhatikan berapa banyak pelanggan yang memberi rating di hotel itu. Jika sebuah hotel yang baru buka mendapatkan nilai rating tiga dari dua pelanggan, sementara lima pelanggan lainnya masing-masing memberikan nilai rating delapan, seberapa besar nilai rating tiga itu menggoyahkan keinginan kalian untuk booking?

Atau bisa saja, sebuah hotel mendapat nilai rating rata-rata tujuh koma delapan, tapi sudah seratus orang lebih yang memberikan penilaian. Saya rasa untuk kasus seperti ini, kalian tidak perlu ragu untuk melakukan reservasi di hotel tersebut. Mungkin ada yang menilai buruk, tapi sebagian besar pelanggan --dari lebih 100 orang- bisa dibilang menilai cukup baik.

*

Perlu diketahui bahwa harga promo tidak serta merta dilakukan oleh pihak hotel semata. Bagi kalian yang sudah terbiasa booking melalui Online Travel Agent (OTA), pasti sering melihat betapa banyaknya penawaran promo di sana. Portal-portal OTA memang bisa dibilang surganya pencinta promo. Mau cari kamar hotel dengan harga gila, ya OTA tempatnya. Selamat berburu promo!

*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun