Selain pengetahuan umum, kadang terselip pertanyaan-pertanyaan nyeleneh seperti “kira-kira berapa lama waktu perjalanan naik mobil yang ditempuh dari studio Arisan ke SDN Cisempak?”, yang jawabannya kemudian dibuktikan dengan aplikasi Google Maps. Selain itu, ada juga pertanyaan susah-susah gampang seperti “sebutkan ibukota Portugal”, yang kemudian dijawab peserta emak-emak dengan “Napoleon”. Hadyuh.
“Arisan” mungkin bisa dibilang kuis “suka-suka”. Tidak hanya pertanyaannya yang “suka-suka” tim kreatifnya, jumlah poin pun bisa “suka-suka” host seperti menjawab pertanyaan benar dapat nilai 20, dan jika salah minus 11. Pernah juga peraturan (rules) diganti setelah diprotes kapten. Ya pokoknya “suka-suka” saja. Termasuk juga hadiah-hadiahnya yang tidak biasa mulai dari washtafel, sampai toren air. Ya baru kali ini kayaknya toren air oranye itu jadi hadiah kuis.
Kuis anti mainstream seperti ini saya rasa punya peluang untuk memikat orang kembali menonton TV. Bisa saja program ini nantinya akan menggerus segmen emak-emak penonton setia sinetron yang sampai saat ini pun masih menjadi penguasa tunggal remot TV. Apalagi, “Arisan” memberi kesempatan pemirsa untuk ikut berpartisipasi menjadi peserta. Di era mobile saat ini, saya rasa emak-emak masih tetap tertarik kok untuk bisa “masuk tipi”.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H