Ada beberapa esensi dari karakteristik komunikasi itu sendiri. Dimana communication as a procces atau komunikasi sebagai bagian dari proses, dalam proses di sini yaitu pada level sebuah hubungan antar manusia, bahwa memang komunikasi adalah kebutuhan yang mendasar, manusia selalu berkomunikasi, manusia tidak dapat menghindari komunikasi.
Maka, ada beberapa karakteristik yang akan membantu  untuk memahami bagaimana komunikasi itu berlangsung yaitu:
- Komunikasi itu dinamik
- Komunikasi itu interaktif
- Komunikasi itu tidak dapat dibalik
- Komunikasi berlangsung pada konteks fisik dan sosial
Nah dari ke-empat karakteristik inilah, salah satu yang menjembatani kita untuk mempelajari faktor lain disepanjang keberlangsungan peristiwa komunikasi adalah di bagian komunikasi berlangsung dalam konteks fisik dan sosial. Kita tidak bisa memungkiri bahwa adanya simbol-simbol di luar dari objek manusia itu sendiri dapat mempengaruhi komunikasi, contoh simpelnya nih ketika kita sedang berkabung, akan identik dengan dresscode hitam, menandakan rasa turut berbela sungkawa atau dalam sejarah misal perundingan perdamaian perang dunia ke-2 yaitu antara sekutu dengan jerman di Paris, butuh waktu juga ternyata sekedar menentukan bentuk meja bundar sebagai bentuk persamaan derajat semua pihak terlibat.Â
Kemudian, dalam konteks sosial, juga ternyata mempengaruhi level hubungan sosial terutama saat kita berada pada dunia bisnis, sangat terlihat hubungan sosial anatara atasan dan bawahan, sikap hormat dan kurang hormat diantara keduanya, gugup dan kepercayaan diri, dan sebagainya.
Nah, kesimpulannya apa. Pada akhirnya, komunikasi manusia itu terjadi di lingkungan sosial yang kompleks yang merefleksikan bagaimana interaktifitas dengan orang lain. Maka, kalau kata Ahmad Sihabudin dalam bukunya yang berjudul Komunikasi antar budaya (perspektif multidimensi) lingkungan sosial ini adalah budaya, itulah mengapa kita perlu paham budaya untuk bisa paham juga esensi sebuah komunikasi itu sendiri.
Lalu apa keterkaitannya atara budaya dan komunikasi?
Budaya dan komunikasi tak dapat dipisahkan oleh karena budaya lah yang menentukan seluruh perbendaharaan perilaku kita.
Maksudnya bagaimana? Peristiwa komunikasi yang kita lalui sehari-hari tak terlepas dari ketergantungan pada aspek budaya, maka konsekuensinya adalah budayalah yang melandasi komunikasi, budaya beragam, maka jangan heran jika beragam pula praktik komunikasinya (Sihabudin, Ahmad, 2011).Â
Contohnya, kita sebagai orang jawa misal, akan merasa tidak terbiasa dengan aspek budaya dari teman kita dari Medan atau Timur, misal dari aspek bahasa dan gaya penyampaian, karena kita terbiasa dengan intonasi yang kalem, lemah lembut, sedangkan teman kita terbentuk dari budayanya yang tegas dan cenderung berkarakteristik keras. Dari sinilah kita akan belajar komunikasi antarbudaya.
Selanjutnya, kita kaji komunikasi antarbudaya sebagai suatu suatu fenomena sosial, ada beberapa pandangan para pakar berkaitan melihat fenomena sosial dari paradigma komunikasi antarbudaya.
Pertama, menurut (Samovar, 1981) menyebutkan bahwa komunikasi antarbudaya terjadi ketika terdapat pertemuan antara individu dengan latar belakang berlainan.