Hal ini dikarenakan setiap buku belum tentu sesuai dengan perspektif dan subjek penelitian Anda. Sangat penting pula untuk mempersiapkan mental sebab seperti yang dikatakan oleh Foley bahwa ketika ingin memahami budaya lain, maka itu sama halnya seperti kembali sebagai bayi yang mulai belajar segala sesuatunya dari nol.
Akhir kata, mengkaji sebuah budaya tentu bukan pekerjaan yang mudah. Bahkan, memahami budaya asal negara sendiri juga sangat sulit. Melihat para Indonesianis yang lebih paham daripada kita tentang budaya Indonesia menjadi tamparan keras bagi kita semua untuk harus juga paham tentang budaya kita sendiri. Tulisan Tozu (2017) dan Foley (n.d.) ini dapat menjadi artikel jurnal yang bisa Anda baca untuk memahami secara mendalam khususnya tentang Batik dan Wayang Golek.Â
Â
Daftar Pustaka:
Arybowo, S. (2010). Kajian budaya dalam perspektif filosofi. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 12(2), 209-230. Diakses dari https://jmb.lipi.go.id/jmb/article/view/110/91
Foley, K. (n.d.). Cross cultural research: Experiences in sundanese wayang golek of west java. Móin-Móin-Revista de Estudos sobre Teatro de Formas Animadas, 2(16), 150-157. Diakses dari https://www.revistas.udesc.br/index.php/moin/article/download/12100/7705Â
Tozu, M. (2017). Forming process of batik indonesia one type of forming of national culture in indonesia. Javanologi, 1(1), 65-75. Diakses dari https://portal.uns.ac.id/javanologi/wp-content/uploads/sites/26/2021/07/Forming-Process-of-Batik-Indonesia-One-Type-of-Forming-of-National-Culture-in-Indonesia.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H