Mohon tunggu...
DESSY RAHMAWATI
DESSY RAHMAWATI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eight Stages of Psycological Development Erik Erikson

26 November 2021   22:17 Diperbarui: 26 November 2021   22:32 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Erik Erikson adalah seorang ahli psikologi yang lahir di Jerman dan mengalami krisis identitas pada masa kecilnya. Teorinya yang terkenal dan berdampak sampai sekarang adalah perkembangan psikososial manusia. Beliau tutup usia tahun 1994 dengan meninggalkan karya berupa buku dan teori-teori psikologi. Menurut Eikson, kepribadian berkembang dalam urutan yang telah ditentukan melalui 8 tahap perkembangan psikososial dari bayi hingga dewasa. Erikson mengambil kontroversial Freud dan mengembangkannya menjadi 8 tahapan perkembangan psikososial. Menurut Krismawati (2014) persamaan teori Freud dan Erikson adalah:

1. realitas serta urutan tahap perkembangan setiap individu sebagai hal yang tidak berubah karena sudah ditentukan sebelumnya

2. Erik Erikson juga mengakui adanya struktur kepribadian triganda manusia yang terdiri dari 3 komponen yaitu Id, Ego, Superego

3. Menyetujui bahwa rencana dasar kepribadian manusia ditandai oleh berbagai hal tetap seperti: konflik traumatis yang mungkin berhubungan dengan menyusui anak

Berikut tahap perkembangan manusia

Sumber: bppps.kemensos.go.id
Sumber: bppps.kemensos.go.id
Sumber: rumahinspirasi.com
Sumber: rumahinspirasi.com

Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat video berikut:


Mengetahui dan memahami tahapan perkembangan Erik Erikson sangat berguna bagi seorang guru. Hal ini dibutuhkan untuk membantu guru mengidentifikasi masalah yang sering terjadi di sekolah. Setiap siswa mempunyai latar belakang yang berbeda dan akan berpengaruh dengan sikap siswa di sekolah maupun di luar sekolah. Ketika guru memahami dan mampu mengidentifikasi dengan baik maka membantunya mengambil kebijakan yang tepat dalam menyelesaikan masalah behaviour siswa di sekolah. Menurut Erikson, identitas yang dimiliki siswa pada saat dewasa dibentuk dari tahapan perkembangan yang dilaluinya. 

3 Tahun lalu saya adalah seorang guru di salah satu daerah di Indonesia tengah. Karakter siswa yang saya ajar sangat berbeda dengan siswa di Jakarta. Saya menyadari bahwa setiap siswa yang berada di kelas saya hadir dengan latar belakang yang sangat berbeda. 

Beberapa melewati tahapan perkembangan psikososial Erik Erikson dengan baik, tetapi ada juga yang tidak melewatinya dengan baik karena kondisi keluarga yang berbeda. Menurut Erikson, siswa saya berada pada tahap identitas vs kebingungan peran (12-18 tahun). Pada tahap ini, remaja sedang mencari jati diri/identitas diri melalui nilai-nilai eksplorasi pribadi, keyakinan dan tujuan hidup. Masa pubertas yang dialaminya menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru SMP. 

Kasus yang sering muncul adalah kenakalan remaja (vape, pornografi, kekebasan). Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi tahapan ini. Siswa yang berada pada lingkungan yang baik kemungkinan besar akan membentuk identitas yang sehat dan positif pada diri siswa tersebut. Pada tahap ini siswa akan merasa kebingungan terhadap kepercayaan diri. 

Beberapa dari mereka akan merasa kuatir dengan masa depannya, sehingga lingkungan bisa memberikan dampak (positif/negatif) pada pribadi siswa. Saran saya pada tahapan ini, kita sebagai orang dewasa/guru membantu mengkondisikan siswa kita dengan lingkungan yang baik dan membantunya bertumbuh dengan baik. 

Larangan secara frontal akan ditolah oleh siswa, sehingga hal yang perlu dilakukan adalah mengerti dan berusaha memposisikan diri dengan mereka sehingga saran yang kita berikan akan lebih diterima. Melawan dan terlalu keras pada mereka hanya akan menimbulkan pertengkaran dan tidak membuahkan hasil yang baik.

Semoga membantu!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun