Mohon tunggu...
DESSY RAHMAWATI
DESSY RAHMAWATI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Teori Brunner dalam Kelas

5 November 2021   22:39 Diperbarui: 5 November 2021   22:49 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i0.wp.com/www.padamu.net/wp-content/uploads/2018/08/jerome-bruner.jpg?fit=500%2C333&ssl=1

Pada aplikasinya sangat baik sekali jika seorang guru menerapkan teori ini dalam proses pembelajarannya. 

Saya pernah mengajar di kelas XI IPS pada tahun 2015. Saat itu saya mengajarkan materi Peluang yang sangat sulit dan abstrak bagi siswa IPS. Siswa kesulitan untuk memahami dan menyelesaikan soal. Beberapa siswa berpendapat, berdasarkan penglamannya belajar peluang di kelas IX SMP kesulitan menerjemahkan soal, bagi mereka materi peluang tidak ada pattern yang baku. Paradigma seperti ini terus dibawa dan membayangi siswa. 

Mereka kesulitan melangkah maju karena merasa sulit lebih dahulu. Saya mencoba menerapkan bagian dari pembelajaran discovery yang diberikan oleh Jerome Brunner. Guided Discovery Learning dimana guru memberikan konten dan arahan yang tersruktur yang jelas dalam pemecahan masalah (Akpan, 2020). Tujuan utama yang saya ingin capai saat itu adalah meningkatkan pemahaman konsep siswa belajar matematika. Beberapa tahapan yang Guided Discovery yang diterapkan:

Jacobsen, Eggen, Kauchak dalam Dessy (2016)               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Jacobsen, Eggen, Kauchak dalam Dessy (2016) googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Jacobsen, Eggen, Kauchak dalam Dessy (2016)
Jacobsen, Eggen, Kauchak dalam Dessy (2016)

Hasil yang saya dapatkan adalah dengan berjalannya waktu pemahaman konsep siswa belajar matematika materi peluang melalui metode Guided Discovery adalah meningkat. Siswa merasa senang dan terbantu dengan adanya tahapan belajar yang terstruktur dari guru. 

Bagi saya metode ini sangat berguna untuk subjek pembelajaran yang menuntut adanya scaffolding (pemahaman bertingkat) pada materi tersebut seperti matematika, science, fisika, kimia, Biologi. Karakter dari metode ini juga sangat sesuai jika diterapkan pada tingkat senior mulai dari SMP/SMA. Jika diterapkan untuk tingkat sekolah dasar, saya menyarankan untuk siswa upper grade (4-6). 

Semoga sharing ini membantu, terimakasih !

Akpan, Ben. (2020). Science Education in Theory and Practice. Switzerland: Springer.

Harden, R.M. dan Stamper, N. (1999). What is a Spiral Curriculum. Medical Teacher 21(2), 141-143. https://doi.org/10.1080/01421599979752

Rahmawati, Dessy dan Saragih, M.J. (2016) . Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas X IPSdalam Belajar Matematika Guided Discovery Instruction . A Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT, 12(2), 24-41.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun