Mohon tunggu...
Desma Fauziah
Desma Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa semester 7 jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Negeri Padang. Saya suka memasak, makeup dan traveling.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknik dan Strategi Terjemahan Puisi oleh Desma Fauziah

18 Oktober 2024   17:54 Diperbarui: 24 Oktober 2024   21:43 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teks asli:

In that moment beneath the tireless embrace of twilight,
a radiant beam was born from Puti Reno,
flowing through the veins of Minangkabau,
where knowledge and artistry entwine,
like dew resting on the edges of leaves,
piercing the mists of time, slicing through the silence of ages. 

Terjemahan:

Kala itu di bawah pelukan senja yang tak kenal lelah,
seberkas cahaya lahir dari Puti Reno,
mengalir di arteri Minangkabau,
tempat ilmu dan seni berpadu,
seperti embun yang bersemayam di ujung daun,
menerobos kabut waktu, mengiris sunyi zaman.

E. Teknik Penerjemahan Puisi berjudul "Cahaya di Langit Pagaruyung (Untuk Putri Penerus Kerajaan Pagaruyung Bundo Thaib)" Karya Leni Marlina

a. Penerjemahan Harfiah (Literal Translation)

  • Digunakan untuk menjaga kesetiaan terhadap teks asli, terutama pada elemen yang bersifat deskriptif, seperti "twilight" menjadi "senja" atau "a radiant beam" menjadi "seberkas cahaya". Ini memastikan makna dasar dari puisi tetap akurat.

b. Penerjemahan Kontekstual (Contextual Translation)

  • Digunakan untuk bagian yang memerlukan penyesuaian berdasarkan konteks budaya dan emosional. Misalnya, ungkapan "flowing through the veins of Minangkabau" dapat diterjemahkan sebagai "mengalir dalam arteri Minangkabau" untuk menjaga makna metaforis yang kuat.

c. Penerjemahan Dinamis (Dynamic Translation)

  • Untuk menjaga rasa puisi, penerjemahan ini menyesuaikan idiom dan ungkapan agar terdengar alami dalam bahasa Indonesia. Sebagai contoh, “embracing the currents of time” diterjemahkan menjadi “menerima arus waktu” agar terdengar lebih puitis namun tetap tepat secara makna.

d. Penerjemahan Puitis (Poetic Translation)

  • Diterapkan untuk menjaga unsur keindahan bahasa, seperti rima, aliterasi, dan ritme. Dalam bagian seperti "you are the unseen rain, nourishing the dry roots of thought", teknik ini penting untuk menciptakan terjemahan yang tetap terasa indah, misalnya diterjemahkan menjadi “kau adalah hujan yang tak terlihat, menyirami akar-akar pemikiran yang kering”.

F. Strategi Penerjemahan Puisi berjudul "Light in The Sky of Pagaruyung" Karya Leni Marlina 

a. Pemeliharaan Nama dan Istilah Budaya

  • Nama dan istilah budaya seperti "Bundo Raudha", "Puti Reno", dan "Minangkabau" harus dipertahankan karena mereka memiliki makna spesifik yang terkait dengan budaya lokal dan sejarah, yang tidak bisa diubah atau disesuaikan tanpa kehilangan nilai budaya aslinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun