Mohon tunggu...
Desrika Manalu
Desrika Manalu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halcyion.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku?

5 Januari 2025   14:50 Diperbarui: 5 Januari 2025   14:30 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu aku terbangun

Di tempat tidurku aku duduk

Mengumpulkan nyawa yang mungkin semalaman berjalan-jalan

Kembali merenungi diri, untuk apa bangun lagi jika tidak ada hasil yang didapat hari ini

Kata orang ini sudah nasib, namun aku bilang nasib bisa dirubah

Mereka menertawakanku, seakan mereka tidak percaya kata-kataku barusan

Mereka membuat jempol yang mengarah kebawah dan ditujukan padaku

Aku sedikit tersenyum, namun siapa sangka mata ini tidak bisa berbohong

Aku menangis, dengan keras hatiku berkata jangan menangis, malu.

Hidungku sumbat seperti sungai yang banyak sampah yang menyebabkan banjir hingus

Kembali kutarik selimut lusuhku, tak berani menghadapi dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun