Untuk mengukur pengetahuan siswa dan keefektivitasan penyampaian materi, dilakukan uji pengetahuan siswa sebelum dan setelah kegiatan sosialisasi. Ujian ini berupa serangkaian pertanyaan yang dirancang untuk mengukur pemahaman siswa mengenai kebersihan lingkungan dan. Hasil dari uji pengetahuan ini digunakan untuk menilai peningkatan pemahaman siswa dan efektivitas metode penyampaian materi.
Praktek Langsung
Setelah paparan materi dan uji pengetahuan, siswa dilibatkan dalam kegiatan praktik yang bertujuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka peroleh dari power point yang telah ditampilkan pada saat sosialisasi. Dalam kegiatan ini, siswa diajarkan cara memanfaatkan sampah botol plastik menjadi barang yang bernilai guna, seperti pot tanaman, tempat pensil atau kerajinan tangan lainnya. Di akhir sesi daur ulang, akan ada pengumuman dan pemberian hadiah kepada pemenang kerajinan daur ulang botol plastik yang telah siswa-siswi guna menambah semangat siswa-siswi SDN Pondok Pinang 05 dalam meningkatkan kreativitas mereka.
HASIL & PEMBAHASAN
   Hasil dari metode pelaksanaan tersebut, adanya perubahan pengetahuan siswa siswi SD Negeri Pondok Pinang 05, yang dimana siswa siswi melaksanakan uji pengetahuan dan banyak sekali kesalahan pada pengetahuan siswa siswi terhadap sampah, dengan rata-rata nilai sebesar 53,3%. Lalu setelah memaparkan materi tentang sampah, siswa siswi mengalami perubahan pengetahuan terhadap sampah, yang dimana dibuktikan dengan uji pengetahuan untuk kedua kalinya, sekaligus untuk melihat perubahan yang diterima setelah pemaparan materi. Para siswa siswi yang sebelumnya banyak yang menjawab salah kini sudah bisa menjawab pertanyaan dengan benar, dengan rata-rata nilai sebesar 81,9%. Pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan terhadap botol plastik setelah minuman habis menunjukkan peningkatan jumlah jawaban benar dari 4 menjadi 20 siswa. Ini menandakan siswa sudah memahami sampah plastik sebagai sampah anorganik dan dapat memilahnya dengan baik. Kegiatan ini juga menambah kreativitas siswa dalam mengubah sampah botol plastik menjadi pot tanaman.
Selanjutnya, siswa menunjukkan nilai-nilai kepemimpinan dengan bekerja sama dan saling menghargai dalam praktek daur ulang.
Dan juga para siswa siswi sudah terlatih kreatifitas dalam mengolah sampah menjadi barang yang bermanfaat, yaitu dengan membuat kerajinan tangan dari sampah, hal ini merupakan hasil yang sangat bagus terhadap kesadaran siswa siswi tentang sampah. Pada saat praktek pengabdian ini terdapat beberapa faktor pendukung berupa antusiasme semangat yang tinggi terhadap jalannya kegiatan sosialisasi ini dan guru-guru SDN Pondok Pinang 05 Pagi yang sangat peduli untuk memberikan saran-saran. Pada saat proses pelaksanaan ini siswa-siswi kelas 4 SDN Pondok Pinang 05 Pagi telah menerapkan nilai-nilai kepemimpinan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari para siswa-siswi yang telah saling bekerja sama dan menerapkan sikap saling menghargai saat melaksanakan praktek daur ulang sampah menjadi pot.
KESIMPULAN
     Metode pelaksanaan yang dilakukan di SD Negeri Pondok Pinang 05 berhasil meningkatkan pengetahuan siswa tentang sampah, yang terlihat dari peningkatan rata-rata nilai uji pengetahuan dari 53,3% menjadi 81,9% setelah pemberian materi. Selain itu, siswa juga terlatih untuk kreatif dalam mengolah sampah menjadi kerajinan tangan yang bermanfaat, menunjukkan peningkatan kesadaran mereka terhadap sampah. Faktor pendukung keberhasilan ini termasuk antusiasme tinggi dari siswa dan dukungan serta saran dari guru-guru. Siswa kelas 4 juga menunjukkan nilai-nilai kepemimpinan dan kerjasama saat praktek daur ulang sampah.
PENUTUP
Artikel ini ditulis untuk memberikan motivasi dan semangat dalam menjaga lingkungan pada siswa-siswi di SDN Pondok Pinang 05 Pagi. Melalui sosialisasi ini diharapkan untuk tetap menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan. Diharapkan juga kepada generasi muda untuk memimpin masyarakat semua dalam kampanye kebersihan lingkungan agar tetap peduli terhadap kebersihan lingkungan.