Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

â–ªtidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnyaâ–ª

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak Perempuan di dalam Kereta

15 Mei 2016   14:36 Diperbarui: 15 Mei 2016   14:53 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerbong kereta telah kosong. Tak ada seorang pun yang tertinggal. Bagaimana bisa ada yang tertinggal jika sedari awal hanya aku yang menghuninya?

Aku mengangkat tubuhku. Ada rasa nyeri yang tak tertahankan. Aku merabanya dan kulihat sebilah pisau tertancap pada perutku.

"Hallo, Kakak. Sebentar lagi Kakak akan menghilang seperti Ibu. Dan aku akan berhenti berhitung. Hahaha."

Anak perempuan itu tertawa. Mulutnya terbuka lebar. Sangat lebar. Lebih lebar lagi. Yang memakan tubuhnya sendiri, kemudian tubuhku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun