Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

▪tidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnya▪

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Melihatmu dari Balik Jendela

7 Desember 2015   15:08 Diperbarui: 7 Desember 2015   15:23 1340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mas, apa kau masih merindukannya?

Pertanyaan yang sungguh lucu, baru saja keluar dari bibir kekasihmu. Aku tahu, bahwa sesungguhnya kekasihmu tak izinkan kau berlama-lama untuk merinduiku.

“Tentu saja, bahkan aku masih sangat mencintainya. Sebelum kehadiramu, kami akan menikah.”

Ya, kau benar! Katakan pada kekasihmu bahwa perpisahanku denganmu adalah karena kebodohannya. Andai kekasihmu tak pernah dilahirkan, maka aku tak akan menjadi hujan.

“Maafkan aku, Mas.”

Bolehkah aku menampar kekasihmu, Mas? Bolehkah aku menyakitinya hingga rasa sakit yang kurasa tersalurkan dengan benar ke ruang hatinya? Bolehkah aku melakukannya, Mas?

“Tidak ada yang bisa melawan takdir. Aku hanya menghindari tubuhmu yang terjatuh dari sepeda malam itu, sehingga mobil kami lepas kendali kemudian menghantam pohon besar yang mengakibatkan kekasihku pergi.”

-oOo-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun