Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

▪tidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnya▪

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Makarios

30 Juli 2015   11:28 Diperbarui: 11 Agustus 2015   23:25 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Lebih aneh lagi dirimu!”

“Kau baru saja mengusirku!”

“Kau memang pantas untuk diusir!”

“Untuk apa kau membuka toko jika tidak untuk menjual kuemu?”

“Aku tidak menjualnya!”

Hahaha… Ini lelucon yang aneh. Apa yang ia katakan tak mampu kucerna dengan akal sehat. Mungkin perempuan itu sedang mabuk. Ya, mabuk oleh kesepiannya. Mana mungkin ia mabuk oleh anggur? Sebab ia hanya penyedia kue, bukan anggur. Itu yang kulihat.

“Kuberikan kue secara gratis bagi para perempuan yang membutuhkannya. Jika tidak, mereka bisa abaikan tempat ini atau menghilangkan memorinya tentang rasa kueku. Biasanya kebahagiaan akan membuat mereka melupakanku.”

“Kue apa yang kau buat?”

“Bukankah kau telah melihatnya? Makarios. Rasanya seperti ketika kau tertawa terbahak.”

“Lantas, mengapa kau tak menghabiskan semua kuemu agar kau bisa bahagia hingga tertawa terbahak?”

“Aku tak bisa melakukannya. Menghabiskannya akan menjadi percuma sebab takkan pernah kembalikan anakku.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun