Memaksimalkan Media Online: Inovasi Pembelajaran PAI di Masa Covid 19
Wabah Covid 19 yang melanda seluruh dunia khususnya negara kita yang tercinta "Indonesia" memberikan dampak besar di seluruh bidang kehidupan, hal ini karena Covid merupakan virus yang mampu menyebar dengan cepat melalui percikan-percikan dari hidung dan mulut yang keluar saat seseorang terkena infeksi virus corona, sehingga penting menjaga jarak paling tidak yang disarankan adalah satu meter dari orang lain. "Melansir dari www.who.int" sehingga terjadilah adanya pembatasan sosial berskala besar untuk mengurangi penyebaran virus corona tersebut, dan berdampak pada aktifitas di beberapa bidang yang dilakukan seperti biasanya harus terhenti atau diganti dengan sistem daring menggunakan berbagai jenis media online yang dibutuhkan dalam melaksanakan aktifitas.
Media online merupakan sarana atau saluran untuk berkomunikasi secara online. Online itu sendiri maksudnya adalah "tersambung ke internet." Media sebenarnya dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, adapun media online jika dikelompokkan berdasarkan teknologi maka media online termasuk jenis media baru "melansir dari id.wikipedia.org" yang lahir berkat adanya internet.Â
Media online memiliki beberapa jenis diantaranya yaitu mesin pencari, portal, media sosial, aplikasi chatting, surat elektronik dan perdagangan elektronik "Melansir dari www.baticmedia.com"
Mengetahui hal ini, maka kita akan teringat pada aktifitas di satu bidang kehidupan yang tak kalah penting untuk disorot karena sangat berpengaruh dalam menghasilkan generasi bangsa yang cerdas dan beradab yang juga harus melaksanakan aktifitasnya dengan menggunakan media online, bidang yang dimaksud adalah bidang pendidikan.Â
Pendidikan di Indonesia khususnya, juga harus melakukan pembatasan sosial demi menjaga kesehatan dan keselamatan warga sekolah, yang menyebabkan sejumlah pendidik dan tenaga kependidikan serta peserta didik harus melaksanakan hak dan kewajibannya dirumah melalui sistem daring menggunakan berbagai jenis media online yang dapat mendukung pelaksanaan pendidikan, khususnya pelaksanaan pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran nampaknya berubah hingga 180 derajat, hal ini karena Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah disusun di awal tahun ajaran, beberapa dari perencanaan yang telah disusun, pelaksanaannya harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi disaat pandemi yang tidak boleh melakukan pembelajaran secara tatap muka.
Setiap pendidik bahkan sejumlah tenaga kependidikan lainnya harus berpikir keras memikirkan cara agar pelaksanaan pembelajaran bisa dilakukan seefektif dan sefesien mungkin sehingga peserta didik memperoleh pendidikan yang efektif dan efisien pula selama pembelajaran daring ini, serta menjadi tantangan bagi guru PAI khususnya untuk memastikan bahwa murid belajar dan melaksanakan nilai-nilai agama Islam meskipun harus dilakukan dirumah saja.
Dalam hal ini guru PAI tentunya harus melakukan inovasi, adapun inovasi yang dapat dilakukan sebenarnya beragam seperti dari segi penggunaan media pembelajaran, yang pada awalnya cukup menggunakan media cetak seperti buku, maka Pada saat pembelajaran daring tentu media yang digunakan bertambah dengan menggunakan media online dalam bentuk aplikasi atau website, dan ini berdampak pada bertambahnya juga alat pembelajaran yang digunakan untuk bisa menggunakan media online tersebut bahkan menggunakan beberapa alat lainnya yang berfungsi untuk memaksimalkan penggunaan media online dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Alat elektronik dan media online yang menjadi kebutuhan primer di tengah pandemi seperti ini, bisa dimaksimalkan dengan tetap menggunakan alat atau media untuk pembelajaran tatap muka. Itu artinya keduanya bisa disandingkan pada saat pelaksanaan pembelajaran jika memang dibutuhkan.Â
Sebagai contoh pada saat mempraktikkan materi pembelajaran PAI khususnya Fiqih pada materi pengurusan jenazah maka guru atau peserta didik memerlukan alat-alat yang dibutuhkan untuk praktik pengurusan jenazah tersebut dan membutuhkan media cetak berupa buku panduan tata cara pengurusan jenazah kemudian direkam dan dikirim menggunakan alat elektronik melalui media online berupa whatssapp, telegram dan aplikasi serta website lainnya.