Dalam dunia akademik, body note dan footnote merupakan dua metode sitasi yang umum digunakan dalam penulisan ilmiah. Sering kali muncul anggapan bahwa footnote dapat menyebabkan sitasi menjadi kurang terbaca atau sulit diakses oleh pembaca. Sebenarnya, baik body note maupun footnote memiliki fungsi dan keunggulan masing-masing dalam mendukung kejelasan dan keterbacaan sebuah karya tulis.
Memahami Body Note dan Footnote
-
Body Note
Body note adalah metode sitasi yang mencantumkan referensi langsung dalam teks utama. Biasanya, metode ini menggunakan sistem kutipan seperti author-date (contoh: APA, Harvard) atau nomor superskrip yang merujuk ke daftar pustaka di akhir tulisan. Keunggulan dari body note adalah pembaca dapat langsung melihat sumber referensi tanpa harus mencari di bagian bawah halaman atau di akhir dokumen. Footnote
Footnote adalah catatan kaki yang ditempatkan di bagian bawah halaman, digunakan untuk memberikan informasi tambahan atau referensi dari kutipan yang ada dalam teks. Sistem ini sering digunakan dalam format seperti Turabian dan Chicago. Footnote memungkinkan teks utama tetap mengalir dengan lancar tanpa gangguan dari informasi referensi yang terlalu panjang.
Footnote dan Isu Keterbacaan
Munculnya anggapan bahwa footnote menyebabkan sitasi tidak terbaca kemungkinan besar berasal dari beberapa faktor berikut:
- Kurang terbiasa dengan format; Banyak pembaca lebih familiar dengan sistem body note, seperti yang digunakan dalam gaya APA atau Harvard. Oleh karena itu, ketika menghadapi footnote, mereka merasa perlu usaha ekstra untuk melihat sumber referensi dan sering kali keliru dalam menggunakan format;
- Ukuran huruf lebih kecil; Dalam banyak publikasi, footnote dicetak dalam ukuran lebih kecil dibandingkan teks utama, sehingga bisa tampak kurang mencolok bagi sebagian pembaca;
- Perpindahan pandangan; Pembaca perlu mengalihkan perhatian dari teks utama ke bagian bawah halaman, yang mungkin terasa mengganggu alur membaca.
Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar karena footnote justru memberikan fleksibilitas lebih dalam penulisan akademik. Dalam banyak bidang studi, seperti sejarah atau hukum, footnote sering kali lebih disukai karena memungkinkan pengembangan argumen dengan tambahan komentar tanpa mengganggu teks utama.
Keunggulan Footnote dalam Keterbacaan dan Kejelasan
Mempermudah Pemahaman Teks
Footnote membantu menjaga kelancaran teks utama dengan memindahkan informasi teknis atau referensi ke bagian bawah halaman, sehingga pembaca dapat tetap fokus pada inti argumen tanpa gangguan dari kutipan yang panjang.Memberikan Ruang untuk Penjelasan Tambahan
Dalam beberapa kasus, penulis membutuhkan ruang tambahan untuk memberikan konteks atau klarifikasi terkait referensi yang digunakan. Footnote memungkinkan hal ini tanpa mengganggu struktur utama tulisan.Digunakan dalam Berbagai Disiplin Ilmu
Beberapa bidang akademik lebih memilih footnote karena membantu dalam pelacakan sumber secara rinci tanpa membebani teks utama. Misalnya, dalam studi hukum, footnote sering digunakan untuk memberikan detail mengenai peraturan dan preseden hukum.
Baik body note maupun footnote memiliki peran penting dalam memastikan kejelasan dan kredibilitas sebuah karya tulis. Anggapan bahwa footnote menyebabkan sitasi tidak terbaca tidak sepenuhnya benar, karena metode ini justru memberikan fleksibilitas dalam penyajian referensi. Pemilihan antara body note dan footnote sebaiknya disesuaikan dengan konteks tulisan dan standar akademik yang berlaku. Dengan pemahaman yang tepat, kedua metode ini dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan kualitas dan keterbacaan tulisan ilmiah.Â
Semoga tulisan ini bisa memberikan sedikit pencerahan bagi mahasiswa, akademisi atau peneliti dalam dunia akademik. Tulisan ini memberikan pesan khusus dalam hal memahami metode sitasi. Pada akhirnya baik itu sitasi dalam model body note maupun footnote masing-masing mempunyai keunggulan sendiri. Tentunya yang harus kita garis bawahi jangan sampai salah dalam mengaplikasikannya metode sitasi itu atau gagal paham dalam mengartikannya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI