Mohon tunggu...
Desi L S Septianti
Desi L S Septianti Mohon Tunggu... Freelancer - Full stay at home mom with 2 kiddos

Hanya seorang ibu rumah tangga yang ingin anak-anaknya tumbuh bahagia, sehat, sholeh, sholehah dan bisa menikmati hari-hari yang indah dan berkualitas setiap saatnya😘

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rumah adalah Segalanya Bagi Anak, No Space Like Home Really

8 Desember 2019   07:10 Diperbarui: 9 Desember 2019   18:19 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abang dan Adik sedang asyik bermain peran sebagai pedagang dan pembeli (foto dokumen pribadi)

Alhamdulillah saya gak perlu repot-repot siapin vitamin untuk anak. Napsu makan anak selalu terjaga (selama ada makanan kesukaanya). Masyaa Allah.

Intinya kembali ke pusat perasaan anak ya moms, seperti saya pernah menulis sebelumnya kalau anak harus bahagia. Karena ketika mereka merasa bahagia, makan pun jadi lahap dan kualitas tidur pun jadi lebih baik.

So, tunggu apa lagi yuk kita buat rumah kita sendiri senyaman mungkin untuk anak-anak tinggal. Bikin mereka betah di rumah, jangan serba dilarang, yang penting masih dalam batas wajar dan tetap dalam pengawasan orang dewasa. Karena kalau bukan untuk dinikmati anak, untuk siapa lagi dong rumah. 

Gak melulu peduli apa kata orang, ih rumahnya berantakan, gak tertata blablabla.. Toh anak-anak butuh bahagia, selama rumahnya gak kotor, insyaAllah kesehatan terjaga. Berantakan itu tidak apa-apa asalkan rumah sudah rapih dan bersih sebelumnya. Tiba-tiba berantakan lagi, ya terus kita bersihkan dan rapihkan kembali. Begitu seterusnya.

Gak melulu yang dipedulikan tentang penilaian orang lain aja dalam hidup mah. Misalkan ada yang datang "Duh rumahnya berantakan amat sih atau blablabla". Ish dia gak tau aja kalau saya ini baru aja selesai merapikan dan membereskan semuanya.

Perjuangan sebelumnya yang butuh waktu lama tidak terlihat dan kalah hanya dalam waktu hitungan detik, cling tiba-tiba kapal pecah kembali terjadi seperti sulap hahaha.. Duh hayati lelah sih memang kadang-kadang.

Ah sudahlah tak apa, yang penting anak-anak bahagia dan jadwal tak ada yang terlewat. Habisnya masa iya saya terus-terusan harus pegang sapu sepanjang hari, jari-jari terus aja menari, terus-terusan aja beberes, padahal anak minta ditemenin bermain, minta belajar ini itu, bahkan hanya sekedar minta jawaban atas pertanyaan atau minta respon atas pernyataannya.

Belum lagi kalau udah jadwal mengantar dan menjemput anak sekolah dan berenang, ya atuh gak akan berangkat-berangkat meureun karena terus aja yang kepikiran nanggung belum rapih, rumah masih berantakan dan seterusnya dan seterusnya. 

Pada akhirnya saya tersadar, untuk tetap menjaga kewarasan seorang ibu, sebaiknya kita menurunkan standar bahwa semuanya gak perlu ideal. Idealnya kan memang rumah rapih, anak mengerti bahwa main itu harus dimana dan setelah main harus gimana.

Tapi ya namanya juga anak-anak, berat menuntut mereka untuk mengerti mendadak. Pelan-pelan juga mereka akan mengerti, nanti pada waktunya. Insya Allah. Karena seperti pepatah bilang mendidik anak itu tidak bisa mendadak. Mendidik anak itu bersifat continue alias terus-terusan dan berkembang terus sepanjang hayat. 

Dan bagi anak BERMAIN itu tidak main-main. Dunia anak memang dunianya bermain. Bermain bagi mereka adalah serius. Seserius kita mendidik anak-anak kita untuk menjadi anak yang hebat, shaleh dan shalehah. Semangat terus untuk membersamai anak ya moms, jangan pernah berhenti belajar dari anak. Love you :*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun