Selain itu, bank sampah juga membantu mengurangi jumlah sampah yang berserakan di lingkungan sekitar mushola dan masjid. Tempat-tempat ibadah ini kini terlihat lebih bersih dan rapi, berkat kesadaran baru yang ditanamkan oleh mahasiswa KKN-T UNMA.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya program bank sampah ini, mahasiswa KKN-T UNMA berharap dapat menanamkan kesadaran lingkungan yang lebih dalam kepada masyarakat Desa Lombang, khususnya anak-anak. Mereka berharap, inisiatif kecil ini bisa membawa perubahan besar dalam pola pikir dan perilaku masyarakat terhadap sampah.
"Kami berharap program ini bisa berkelanjutan dan masyarakat Desa Lombang semakin peduli terhadap lingkungan mereka. Kami juga berharap inisiatif ini bisa diikuti oleh desa-desa lain, sehingga lebih banyak daerah yang bisa merasakan manfaat dari bank sampah," kata seorang mahasiswa KKN-T UNMA dengan penuh harap.
Mahasiswa KKN-T UNMA telah menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan kerja keras, barang-barang bekas yang sering dianggap tidak berguna bisa diubah menjadi solusi untuk masalah lingkungan. Program bank sampah ini tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam mengurangi pencemaran, tetapi juga memberikan edukasi yang berharga bagi masyarakat.
Program bank sampah yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN-T UNMA adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dan komunitas bisa bersinergi untuk menciptakan perubahan positif. Dengan pendekatan yang humanis dan personal, program ini berhasil menarik perhatian dan mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Semoga inisiatif ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H