Bank Sampah untuk Desa Lombang dengan tema SAMUDRA (Selamatkan Alam Melalui Upaya Daur Ulang dan Reduksi Ampas Plastik)
Mahasiswa KKN-T UNMA BerikanDesa Lombang, sebuah desa yang indah di wilayah Indramayu, kini sedang mengalami perubahan positif berkat inisiatif dari mahasiswa KKN-T Universitas Majalengka (UNMA). Pada tanggal 25, 28 Juli, dan 1 Agustus, mahasiswa KKN-T UNMA mengadakan program pemberian bank sampah di mushola-mushola dan masjid-masjid di desa tersebut. Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh banyaknya anak-anak yang masih membuang sampah sembarangan.
Mengapa Bank Sampah?
Bank sampah adalah sebuah konsep yang menarik dan efektif dalam mengelola sampah rumah tangga. Dengan menyediakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang, bank sampah membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Selain itu, bank sampah juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilah dan mendaur ulang sampah.
"Kami melihat banyak anak-anak yang masih membuang sampah sembarangan. Ini tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga bisa berdampak buruk pada kesehatan mereka. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membuat bank sampah dari bahan-bahan daur ulang," ujar seorang mahasiswa KKN-T UNMA yang terlibat dalam program ini.
Proses Pembuatan dan Penempatan Bank Sampah
Mahasiswa KKN-T UNMA menyediakan 15 bank sampah dari ember bekas dan 1 bank sampah yang terbuat dari botol plastik dan bambu yang didaur ulang. Pembuatan bank sampah ini melibatkan kreativitas dan kerja keras para mahasiswa.
"Kami ingin menunjukkan bahwa barang bekas yang sering dianggap sampah bisa diubah menjadi sesuatu yang berguna. Dengan menggunakan ember bekas, botol plastik, dan bambu, kami membuat bank sampah yang tidak hanya fungsional tetapi juga ramah lingkungan," kata salah satu mahasiswa.
Bank sampah ini kemudian ditempatkan di mushola-mushola dan masjid-masjid di Desa Lombang. Tempat-tempat ini dipilih karena merupakan pusat aktivitas masyarakat, sehingga diharapkan bank sampah akan mudah diakses dan digunakan oleh warga.
Dampak Positif dari Program Bank Sampah
Program bank sampah ini mendapat respons positif dari masyarakat Desa Lombang. Banyak orang tua yang merasa terbantu dengan adanya bank sampah, karena anak-anak mereka kini lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, bank sampah juga membantu mengurangi jumlah sampah yang berserakan di lingkungan sekitar mushola dan masjid. Tempat-tempat ibadah ini kini terlihat lebih bersih dan rapi, berkat kesadaran baru yang ditanamkan oleh mahasiswa KKN-T UNMA.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya program bank sampah ini, mahasiswa KKN-T UNMA berharap dapat menanamkan kesadaran lingkungan yang lebih dalam kepada masyarakat Desa Lombang, khususnya anak-anak. Mereka berharap, inisiatif kecil ini bisa membawa perubahan besar dalam pola pikir dan perilaku masyarakat terhadap sampah.
"Kami berharap program ini bisa berkelanjutan dan masyarakat Desa Lombang semakin peduli terhadap lingkungan mereka. Kami juga berharap inisiatif ini bisa diikuti oleh desa-desa lain, sehingga lebih banyak daerah yang bisa merasakan manfaat dari bank sampah," kata seorang mahasiswa KKN-T UNMA dengan penuh harap.
Mahasiswa KKN-T UNMA telah menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan kerja keras, barang-barang bekas yang sering dianggap tidak berguna bisa diubah menjadi solusi untuk masalah lingkungan. Program bank sampah ini tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam mengurangi pencemaran, tetapi juga memberikan edukasi yang berharga bagi masyarakat.
Program bank sampah yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN-T UNMA adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dan komunitas bisa bersinergi untuk menciptakan perubahan positif. Dengan pendekatan yang humanis dan personal, program ini berhasil menarik perhatian dan mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Semoga inisiatif ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H