Mohon tunggu...
Desi Oktarina
Desi Oktarina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas majalengka

mendengar musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inilah Cara Mahasiswa KKN-T Selamatkan Masa Depan Anak Desa Lombang dari Stunting

14 Agustus 2024   08:39 Diperbarui: 14 Agustus 2024   09:02 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN-T UNMA Berikan PMT untuk Cegah Stunting di Desa Lombang dengan tema LAUT'S (Langkah Atasi Under Nutrition dan Turunkan Stunting)

Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang mengkhawatirkan di Indonesia. Kondisi yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar usianya ini tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif anak. Mengatasi masalah ini, mahasiswa KKN-T Universitas Majalengka (UNMA) mengambil inisiatif untuk memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada anak-anak di Desa Lombang, Indramayu.

Mengapa Stunting Menjadi Masalah Serius?

Stunting adalah kondisi yang sering disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang cukup sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Di Desa Lombang, masih banyak ibu-ibu yang belum sepenuhnya memahami pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan anak. Rendahnya pengetahuan ini berakibat pada tingginya angka stunting di daerah tersebut.

Program PMT: Langkah Nyata Mahasiswa KKN-T UNMA

Pada tanggal 3, 5, 7, 8, dan 9 Agustus 2024, bertepatan dengan kegiatan posyandu, mahasiswa KKN-T UNMA menggelar program PMT di Posko Posyandu Desa Lombang. Program ini bertujuan untuk memberikan makanan tambahan yang kaya akan gizi kepada anak-anak yang mendekati stunting.

sumber gambar: dokumentasi PDD KKN-T Lombang
sumber gambar: dokumentasi PDD KKN-T Lombang

Proses Pelaksanaan Program

Setiap harinya, mahasiswa KKN-T UNMA dengan antusias mempersiapkan dan membagikan makanan tambahan yang telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Makanan yang diberikan meliputi Biskuit, telur rebus, buah-buahan segar, dan susu. Selain itu, mereka juga berkerjasama dengan bidan untuk memberikan edukasi kepada ibu-ibu mengenai pentingnya memberikan asupan gizi yang tepat kepada anak-anak mereka.

sumber gambar: dokumentasi PDD KKN-T Lombang 
sumber gambar: dokumentasi PDD KKN-T Lombang 

Dampak Positif yang Dirasakan

Tidak hanya memberikan PMT, mahasiswa KKN-T UNMA juga mengadakan sesi diskusi dan tanya jawab dengan ibu-ibu di Desa Lombang. Mereka menjelaskan secara detail tentang stunting, penyebabnya, serta cara pencegahannya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa para ibu memiliki pemahaman yang baik dan dapat menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Antusiasme Mahasiswa dan Masyarakat

Program PMT yang diadakan mahasiswa KKN-T UNMA ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi anak-anak, tetapi juga menciptakan antusiasme dan kesadaran di kalangan ibu-ibu Desa Lombang. Mahasiswa yang terlibat merasa bangga dan senang bisa memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.

"Kami merasa senang bisa membantu dan melihat langsung dampak positif dari program ini. Harapan kami, program ini bisa berkelanjutan dan ibu-ibu di sini semakin sadar akan pentingnya gizi untuk anak-anak mereka," kata salah satu mahasiswa KKN-T dengan senyum lebar.

Harapan untuk Masa Depan

Melalui program PMT ini, mahasiswa KKN-T UNMA berharap dapat menanamkan kesadaran yang lebih dalam tentang pentingnya gizi seimbang dan mencegah stunting sejak dini. Langkah kecil yang mereka lakukan ini diharapkan bisa membawa perubahan besar bagi masyarakat Desa Lombang.

"Kami berharap, dengan adanya program ini, angka stunting di Desa Lombang bisa berkurang dan anak-anak di sini bisa tumbuh sehat dan cerdas," tutup mahasiswa tersebut.

Program PMT ini bukan hanya sekedar kegiatan rutin, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Dengan pendekatan yang humanis dan personal, program ini berhasil menarik perhatian dan mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Semoga inisiatif ini dapat diikuti oleh desa-desa lainnya dan menjadi inspirasi untuk bersama-sama membangun generasi yang lebih sehat dan cerdas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun