Raib mempunyai orang tua yang sangat perhatian dan sayang dengannya. Keluarga Raib digambarkan penuh kebahagiaan dan keceriaan dalam kesederhanaan. Bahkan ketika ada masalah, papa dan mama tidak mau memberitahu Raib, katanya agar pikirannya tidak terbebani. Berikut salah satu contohnya.
   "Sejak aku sudah mengerti, aku tahu bahwa di keluarga kami juga ada peraturan tidak tertulis di luar peraturan Mama yang setebal novel itu. Papa tidak akan pernah membicarakan masalah kantor kepadaku. Juga mama, tidak akan pernah membicarakan masalah apa pun di luar sana kepadaku. Mereka berjanji tidak akan melibatkanku yang masih kecil, membuatku ikut memikirkan, cemas, mengganggu jam belajarku." (hlm.51-52)
Sedangkan sosok Seli, teman dekat Raib, tidak digambarkan secara langsung oleh penulis. Walaupun Tere Liye tidak mendeskripsikan secara jelas sosoknya, Seli sangat sering muncul dalam novel ini. Singkatnya ia adalah remaja perempuan yang baik dan selalu ada untuk Raib.
   "Sisa hujan sepanjang pagi sudah menguap di jalanan saat angkot yang kutumpangi merapat di depan rumah. Seli bilang nanti dia yang bayar. Aku mengangguk, lalu turun dari angkot." (hlm.31)
   "Sepersekian detik sebelum dua kabel itu sampai, Seli justru mengangkat tangannya. Dia memasang badannya persis di hadapanku, melindungiku. (hlm.123)
Seli merupakan keturunan klan Matahari yang dilahirkan di bumi. Ia juga memiliki kekuatan istimewa yakni, dapat menggerakkan benda tanpa menyentuhnya dan dapat mengeluarkan listrik juga cahaya dari tangannya. Sama seperti Raib, kekuatan Seli akan bertambah saat ia menggunakkan sarung tangan pemberian Av yang sebenarnya adalah peninggalan petarung Klan Matahari yang tersisa di Klan Bulan.
Serta Ali adalah anak yang jail, suka mencari masalah, berantakan, dan pemalas. Tapi dibalik sikap buruknya itu, ia adalah anak yang sangat genius, penuh dengan rasa ingin tahu yang tinggi, dan sosok teman yang baik.
   "Kedua, yang lebih penting lagi, kami tidak akan merusak mood pagi yang menyenangkan dengan bertengkar dengan Ali teman satu kelas yang terkenal sekali suka mencari masalah." (hlm.16)
   "Ali yang duduk di pojokan terlihat menggaruk kepala. Seperti biasa, kemeja seragamnya berantakan, dimasukkan separuh." (hlm.16)
   "Ali memang genius, serbatahu, banyak akal, tapi dia lupa satu hal: kegeniusan dan rasa ingin tahunya itulah yang menjadi kelemahannya." (hlm.56)
Tidak seperti Raib dan Seli yang merupakan keturunan Klan Bulan dan Klan Matahari, Ali hanyalah manusia keturunan Klan Bumi biasa. Namun di bagian akhir novel, ternyata Ali juga memiliki kekuatan istimewa yang bahkan tidak seorangpun dari klan manapun yang mengetahui itu sebelumnya.