Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Merindu Cahaya de Amstel, Suratan Takdir di Negeri Kincir Angin

10 Januari 2024   15:50 Diperbarui: 11 Januari 2024   09:54 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto para pemeran film Merindu Cahaya de Amastel. Foto-foto ini hadiah dari pembelian novel Merindu Cahaya de Amstel | Sumber: Foto Desy Hani

Namun, kehidupan yang dijalani oleh Nico bisa dikatakan tidaklah mudah. Papa dan Mama Nico telah berpisah. Nico dibesarkan di Belanda, sementara mamanya telah kembali ke Indonesia. 

Pada dasarnya, Nico sangat merindukan sentuhan dan kasih sayang dari mamanya. Meskipun Nico kadang merasa kesal, karena telah ditinggalkan oleh Mama di Belanda, namun, perasaan di hati tiada yang tahu. 

Hal ini dibuktikan dengan kunjungan Nico ketika kembali ke Indonesia dan bertemu kembali dengan mamanya. 

Novel Merindu Cahaya de Amstel | Sumber: Foto Desy Hani
Novel Merindu Cahaya de Amstel | Sumber: Foto Desy Hani
Khadija Veenhoven merupakan seorang gadis Belanda yang memiliki nama asli Marien Veenhoven. 

Khadija pada akhirnya menjadi muslimah. Butuh waktu satu tahun bagi Khadija untuk memahami Islam dan memantapkan hatinya menjadi mualaf. 

Berkat foto dirinya yang tanpa sengaja ditangkap oleh mata kamera DSLR milik Nico, Khadija mulai mengetahui sosok laki-laki tersebut. 

Begitu pula pertemuannya dengan Mala yang terjadi tanpa sengaja di sebuah halte bus. Sapaan Khadija untuk berbagi kurma kepada Mala menjadi jalan awal pertemanan keduanya. Sebuah perjumpaan yang tidak terduga. 

Novel Merindu Cahaya de Amstel | Sumber: Foto Desy Hani
Novel Merindu Cahaya de Amstel | Sumber: Foto Desy Hani
Sementara Mala, merupakan gadis Jawa yang berasal dari Yogyakarta, Indonesia. Mala menempuh pendidikan di Amsterdam sebagai mahasiswi pada jurusan seni. 

Selain sebagai mahasiswi, Mala juga merupakan seorang penari yang sangat piawai dengan gerakan yang begitu indah ketika di atas pentas. 

Perjalanan Mala dari Benua Asia menuju ke Benua Eropa menciptakan suatu petualangan baru di dalam hidupnya. 

Jejak langkah di Negeri Kincir Angin membuat Mala dapat bertemu dengan Pieter, anak dari Nyonya Mirthe, yang berprofesi sebagai dokter gigi. Pieter juga merupakan sepupu dari Khadija/Marien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun