Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena "Cash on Delivery", Memesan namun Tak Ingin Membayar

8 Januari 2024   19:24 Diperbarui: 8 Januari 2024   20:25 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah sebabnya, tidak semua penjual yang menjajakan produknya di suatu lokapasar mau menerapkan sistem bayar di tempat (Cash on Delivery). Ada alasan yang kuat kenapa penjual tidak menggunakan sistem COD untuk pembelian di toko daring miliknya. 

Terkadang, barang sudah sampai dengan selamat di tujuan, namun, pembeli malah enggan untuk membayar. Seperti ketiga kasus di atas dan berujung pada pengembalian produk tanpa sebab. 

Perlu kamu ketahui, ketika penjual telah mengemas produk yang telah kamu pesan, maka akan timbul biaya-biaya tambahan lainnya. 

Seperti halnya biaya lem perekat, plastik untuk pengemasan, bubble warp, dan sebagainya. Memang terkesan sepele bagi yang tidak mengerti dan memiliki hati nurani. 

Wahai para pembeli yang budiman, bijaklah dalam melakukan pemesanan suatu produk. Jangan suka mempermainkan para penjual ataupun kurir terkait produk yang kamu pesan. 

Lantas, apa gunanya kamu memesan suatu produk, jika tidak ingin menerima dan membayar produk tersebut ketika sampai ke tujuan? Hargailah orang lain sebagaimana kamu ingin dihargai. Jangan suka iseng!

Thanks for reading 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun