Ketika itu, saya sedang menyaksikan live streaming dengan tema pembuatan pempek dan sate yang ditayangkan pada suatu media sosial.Â
Tanpa sengaja, indera penglihatan saya menangkap satu komentar yang cukup menarik, di mana foto yang terpajang terlihat masih seperti anak-anak.Â
"Itu apa kak?"Â pertanyaan yang diajukan oleh anak tersebut melalui fitur komentar. "Itu sate dan pempek,"Â salah satu penonton membantu memberikan jawaban.Â
Kemudian anak tersebut bertanya kembali. "Iya itu untuk apa kak?". Penonton yang lain menyahut, "Untuk dimakan."Â
"Iya tau tapi itu untuk apa?" anak tersebut masih kekeh dengan pertanyaannya. Pada akhirnya, ada salah satu penonton yang menjawab dengan begitu sabar, "Untuk dijual. Kamu mau beli?"
Barulah anak tersebut berhenti bertanya. Ini menjadi salah satu bukti bahwa terkadang keingintahuan anak-anak sangatlah tinggi.Â
Untungnya anak tersebut hanya nyasar ke konten live streaming yang mengusung tema masak-memasak.Â
Bagaimana bila dirinya malah masuk ke live streaming yang seharusnya tidak layak disaksikannya, ini yang paling dikhawatirkan. Warning.
Melihat berbagai macam komentar yang berlalu lalang itu, membuat saya penasaran untuk ngepoin akun tersebut. Yaa ampun ini sebenarnya kepo banget, tapi tak apa lah, eh.Â