Pertanyaannya, apakah media sosial dan anak-anak (nantinya) akan bisa bersahabat? Terlebih lagi peradaban di dalam dunia maya itu begitu luas, bagaikan menembus ruang dan waktu dalam sekejap ataukah seharusnya media sosial tidak perlu diperkenalkan lebih dini kepada anak-anak?Â
Mari ambil dua perbandingan secara sederhana.
Ilustrasi pada permisalan pertama:Â
Seorang anak B sedang menyaksikan sebuah acara televisi pada stasiun XYZ yang menyajikan tayangan edukasi berupa kuis cerdas cermat.Â
Tayangan tersebut menampilkan tiga grup yang berasal dari sekolah yang berbeda-beda. Masing-masing grup terdiri dari tiga siswa/siswi yang mewakili sekolah tempatnya menimba ilmu.Â
Berbagai macam pertanyaan yang berkaitan dengan Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, bahkan Pengetahuan Umum juga ikut serta diajukan oleh dewan juri kepada semua peserta.Â
Bisa disimpulkan bahwa tayangan tersebut sangat mengedukasi anak-anak dan bahkan bisa memberikan daya tarik kepada anak-anak untuk semangat belajar.Â
Ketika seorang anak menyaksikan sebuah tayangan dari salah satu stasiun televisi, orangtua akan lebih mudah mengontrol aktivitas anaknya tersebut. Kenapa bisa demikian?Â
Pertama, televisi memiliki uji sensor terlebih dahulu sebelum disiarkan secara publik, tidak semua tayangan bisa terpublikasikan.Â
Kedua, televisi memiliki iklan yang sudah disesuaikan dengan standar, perhatikan saja bagaimana gambaran iklan yang sering wara-wiri menghiasi televisi.Â