Namun uniknya lagi, pemberian gift sangat jarang ditujukan pada seller yang sedang mempromosikan suatu produk yang diperjualbelikannya pada saat live streaming di TikTok, misalnya.Â
Apabila ingin memberikan appreciate, lebih baik memang ditujukan pada konten yang satu ini ataupun pada konten yang jauh lebih bermanfaat, karena adanya kejelasan terkait tayangan yang disiarkan.Â
Akan tetapi, yang terjadi malah sebaliknya, konten unfaedah malah lebih menarik indera penglihatan sebagian besar orang untuk menengok, ketimbang konten yang benar-benar berfaedah. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Entahlah.Â
Kedua, popularitas yang hanya sesaatÂ
Poin kedua ini sudah bisa dikatakan sangat bisa terjadi, dari beberapa kasus sebelumnya, konten-konten yang tidak berfaedah dan sempat viral, serta booming di awal, pada umumnya memang hanya mendulang popularitas sesaat dan berakhir lenyap.Â
Karena tidak adanya nilai lebih dan mengedukasi sedari awal, untuk memikat para penonton menjadi setia di kemudian hari.Â
Serta tidak adanya perkembangan terkait konten yang disajikan, alias itu-itu saja. "Konten joget melulu, ga jelas ih bosen", misalnya. Pada akhirnya fitur tidak tertarik atau laporkan dapat diketuk.Â
Ketiga, cerita yang akan tetap abadi
Poin yang ketiga sudah mutlak akan terjadi, karena jejak digital di dalam peradaban dunia maya akan tetap merekam sampai dengan kapanpun.Â