Ketika kamu membeli suatu produk secara online, kamu sebagai konsumen bisa melakukan transaksi pembelian di mana pun dan kapan pun, tanpa berpatokan pada ketentuan waktu.Â
Sedangkan ketika kamu membeli suatu produk secara offline, kamu harus mengetahui terlebih dahulu toko yang kamu tuju tersebut buka dari jam berapa dan tutup di jam berapa. Apakah toko tersebut buka setiap hari atau tidak.Â
Namun, dibalik manfaat yang ditimbulkan oleh kehadiran berbagai macam marketplace, e-commerce dan aplikasi belanja daring lainnya, ternyata para konsumen juga memiliki tantangannya tersendiri ketika akan berbelanja.Â
Yakni dengan menemukan seller yang amanah, agar proses pembelian tidak menimbulkan kendala.Â
Ketika membeli produk secara online, kamu sebagai konsumen tidak akan bisa melihat bentuk fisik dari produk tersebut secara langsung. Berbeda dengan membeli produk secara offline, di mana kamu akan melihat bentuk fisik dari produk tersebut.Â
Daya dukung untuk membeli produk secara online terletak pada gambar/foto yang disajikan melalui etalase penjual dan diperkuat dengan rating, serta review dari para pembeli.Â
Namun terkadang (tidak semuanya) daya dukung tersebut juga tidak bisa menjadi jaminan pasti, bahwa produk yang sampai di tangan pembeli akan sempurna.Â
Bisa jadi, adanya kerusakan pada produk yang tidak dicek terlebih dahulu oleh seller sebelum dikirimkan atau produk yang datang malah tidak sesuai dengan yang dideskripsikan, hingga akhirnya konsumen mengajukan "retur" terhadap produk yang telah dibeli dan diterima tersebut.Â
Retur berkaitan dengan pengembalian suatu produk, di mana produk yang telah dibeli oleh konsumen sebelumnya dikembalikan lagi ke pihak toko.Â
Dalam sistem belanja daring, fitur retur menjadi salah satu solusi di antara pembeli dan penjual, ketika produk yang sampai tidaklah sesuai, dengan jaminan uang kembali.Â