Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Belanja Daring Lewat "Live Shopping", Yakin Produknya "Real"?

25 September 2023   15:20 Diperbarui: 26 September 2023   00:08 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi live shopping cardigan o neck | sumber: stekom.ac.id

Live shopping, bagaikan bentuk metamorfosis terbarukan dalam sistem belanja daring. Benarkah ketika bergabung di saat live shopping, pembeli akan lebih banyak mendapatkan keuntungan? Adakah yang harus diperhatikan ketika mengunjungi lapak live shopping, saat seller sedang mempromosikan produknya?

Seiring dengan perpindahan generasi, hingga sekarang telah menyentuh kelahiran pada generasi alpha, penduduk bumi telah memasuki era digitalisasi. 

Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, banyak memberikan manfaat serta kemudahan bagi setiap insan planet bumi, seperti halnya berbelanja.

Jauh sebelum generasi melek internet dilahirkan, aktivitas berbelanja lebih dominan dilakukan secara langsung, dengan mengunjungi toko satu ke toko lainnya, untuk mencari produk yang kamu butuhkan. 

Namun kini, aktivitas berbelanja bisa dikatakan lebih sangat praktis, bahkan bisa kamu lakukan di mana saja dan kapan saja, yakni dengan online shopping.

Berbagai merek dagang yang terkenal sekalipun juga telah menyediakan lapaknya di suatu website/marketplace. 

Karena kini, pangsa pasar para insan penghuni planet bumi tidak hanya dilakukan secara offline saja, tetapi juga online. 

Bahkan bisa dikatakan, kini berbelanja secara daring malah semakin digandrungi oleh para penduduk bumi, benarkah demikian? 

Ilustrasi live shopping | sumber: manado.pikiran-rakyat.com
Ilustrasi live shopping | sumber: manado.pikiran-rakyat.com

Minat yang tinggi akan aktivitas berbelanja daring terlihat secara jelas ketika "live shopping". 

Bagaimana tidak, kamu yang pada saat itu mungkin hanya sekadar window shopping dan join di salah satu lapak live, bisa "ngepoin" jumlah penonton yang ikut serta meramaikan lapak tersebut. Mulai dari ratusan bahkan sampai ribuan. Fantastis sekali. 

Pada umumnya, setiap marketplace akan menampilkan jumlah penonton yang ikut serta meramaikan live tersebut.

Terlebih lagi bila yang sedang mempromosikan produknya merupakan orang yang berpengaruh, sudah bisa dipastikan, berapa banyak penonton yang singgah ketika sedang live.

Ilustrasi live shopping | sumber: Shutterstock/I Am Nikom via kompas.com
Ilustrasi live shopping | sumber: Shutterstock/I Am Nikom via kompas.com

Ya, kini aktivitas berbelanja secara daring tidak hanya sebatas melihat produk yang dituju pada etalase, lalu memasukan produk ke keranjang, serta memilih metode pembayaran, dan berakhir di pintu pemesanan. 

Bagaikan telah bermetamorfosis, belanja secara daring lebih mengasyikan karena dilakukan secara live oleh penjual. 

Live shopping bukanlah hal yang tabu lagi, aktivitas yang satu ini sejatinya sudah banyak dimanfaatkan oleh para penjual, untuk mempromosikan produk yang diperjualbelikannya pada suatu marketplace. 

Waktu ketika akan melakukan live bisa dikatakan random, alias suka-suka penjual. Bisa dilakukan pagi, siang, sore, bahkan mungkin malam hingga tengah malam. 

Karena tidak ada patokan mutlak kapan seller harus mempromosikan produknya ketika live shopping berlangsung. 

Ada beberapa alasan kenapa para pembeli lebih menyukai live shopping, jawaban cepatnya karena "pasti menguntungkan pembeli", benarkah demikian? 

Yuk lanjut baca artikelnya... 

1. Tampilan nyata produk 

Ilustrasi tampilan nyata produk | sumber: Shutterstock via tribunnews. com
Ilustrasi tampilan nyata produk | sumber: Shutterstock via tribunnews. com

Ketika menyaksikan live shopping, kamu tidak perlu menerka-nerka bagaimana bentuk produk yang akan kamu beli tersebut. 

Karena fitur live ini memang ditujukan agar penjual mempromosikan/menjelaskan produknya secara langsung serta terperinci, kepada konsumen yang sedang menonton sesi live-nya. 

2. Adanya sesi tanya-jawab 

Ilustrasi sesi tanya-jawab ketika live shopping | sumber: dmb-shanghai.com
Ilustrasi sesi tanya-jawab ketika live shopping | sumber: dmb-shanghai.com

Ketika seller mempromosikan produknya di saat live shopping, pembeli bisa bertanya secara langsung meskipun secara virtual lewat fitur komentar. 

Misalnya, menanyakan produk yang tersedia pada etalase keranjang live, "kak bisa tolong di review produk pada etalase 2, cara pengaplikasiannya gimana ya" atau "kak cardigan di etalase 40 itu warna pink nya soft ga ya, serta LD-nya (Lingkar Dada) berapa dan stretchy ga kak". 

Ketika kamu telah melontarkan pertanyaan tersebut melalui fitur komentar, penjual pastinya akan merespon secepat mungkin apa yang konsumen tanyakan. 

Bisa dikatakan, respon penjual pada saat live shopping lebih cepat terjadi, bila dibandingkan saat di luar live, seperti halnya melalui fitur chat toko. 

Terlebih lagi bila seller-nya tidaklah fast response, yang ada kamu mesti banyak bersabar menunggu pesan balasan. 

3. Promo yang bertebaran 

Ilustrasi promo yang bertebaran | sumber: infobintaro.com
Ilustrasi promo yang bertebaran | sumber: infobintaro.com

Ketika seller melakukan sesi live, kamu sebagai pembeli yang sedang menonton live shopping tersebut, pada umumnya akan dibanjiri oleh promo. 

Seperti halnya voucher gratis ongkir. Bisa dikatakan, voucher ini merupakan tujuan, karena para pembeli daring akan berpikir ulang apabila tidak mendapat voucher ini, alias biaya pengiriman tidak berada di angka 0 (dibaca: nol). 

Selain itu, daya tarik yang lebih memikat lagi ketika membeli produk saat sesi live berlangsung adalah, kamu juga bisa mengklaim voucher yang lainnya.

Yakni, voucher discount yang bisa mencapai 50% dengan pembelian minimal 30 ribu, hingga cashback yang tidak tanggung-tanggung, yang bisa mencapai lebih dari 30%, misalnya. Kan lumayan. 

Namun perlu diingat, voucher yang ditampilkan pada saat live berlangsung hanya bisa kamu gunakan ketika kamu checkout pada saat live. Di luar live? Voucher tidak berlaku. Itulah mengapa adanya syarat dan ketentuan.

Ketiga poin di atas, sudah menggambarkan dengan begitu jelas berbagai macam keuntungan, yang lebih banyak didapatkan apabila membeli secara live. 

Meskipun demikian, kamu tidak serta merta "pasrah" dalam artian, "ini kan udah dijelasin saat live, pasti produk yang datang sama persis". Yakin ekspektasi sesuai dengan realita? 

Ketika berbelanja secara daring, kamu harus lebih teliti lagi, karena produk yang akan kamu beli tersebut, tidak akan bisa kamu lihat fisiknya secara langsung sebelum kamu terima. Meskipun kamu telah menontonnya secara virtual melalui sesi live. 

Maka dari itu, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan, agar kamu tidak menjadi stupid buyer, seperti: 

Pertama, perhatikan harga yang ditawarkan 

Perhatikan harga yang ditawarkan | sumber: Tokopedia via finance.detik.com
Perhatikan harga yang ditawarkan | sumber: Tokopedia via finance.detik.com

Sebelum menyaksikan live shopping, agar tidak banyak membuang-buang waktu, kamu harus "deal" terlebih dahulu dengan dirimu sendiri. 

Kamu bisa mengecek setiap harga produk yang diperjualbelikan ketika live shopping pada keranjang live. 

Apabila kamu merasa oke dengan harga yang ditawarkan, kamu bisa lanjut baca ke poin kedua, kalau sebaliknya, kamu mesti berhenti di penjelasan pada poin pertama. 

Kedua, perhatikan seller ketika mempromosikan 

Perhatikan ketika seller mempromosikan produk | sumber: swa.co.id
Perhatikan ketika seller mempromosikan produk | sumber: swa.co.id

Menonton live shopping tidak hanya serta merta kamu menonton terus selesai. Konsepnya tidaklah demikian.

Ketika menyaksikan live yang dilakukan oleh seller yang sedang mempromosikan produknya, kamu harus memasang mata dan telinga dengan sebaik mungkin. 

Contoh live shopping dengan tema fashion: 

Ilustrasi live shopping dengan tema fashion | sumber: consumidormoderno.com
Ilustrasi live shopping dengan tema fashion | sumber: consumidormoderno.com

Pada umumnya, seller akan mempromosikan produk yang sama, seperti halnya rajut, maka semua jenis rajut akan bermunculan. 

Mulai dari cardigan crop, cardigan basic dengan model V neck ataupun O neck, outer, sweater oversize, bahkan turtleneck juga ada. 

Ketika itu kamu ingin membeli rajut di toko yang sedang melakukan sesi live tersebut, nah, di saat itulah kamu harus memasang mata dan telingamu lebar-lebar. 

Di saat live berlangsung para seller akan menjelaskan dengan sedetail mungkin setiap etalase yang berada di keranjang live-nya. 

Misalnya: 

Ilustrasi live shopping cardigan o neck | sumber: stekom.ac.id
Ilustrasi live shopping cardigan o neck | sumber: stekom.ac.id

Di saat itu seller sedang mempromosikan rajut pada etalase 2, yang menunjukkan cardigan crop berbentuk O neck. 

Biasanya, seller akan menunjukkan beberapa sampel yang dimilikinya dan menjelaskan bahwa cardigan pada etalase 2 tersebut memiliki bahan rajut yang cenderung halus. Jahitan serta cutting-gannya pun sangat rapi. 

Untuk cardigan crop dengan model O neck ini, memiliki 3 warna yakni soft peach, baby blue, dan navy. 

Dengan panjang baju mencapai 55 cm dan Lingkar Dada (LD) mulai dari 90 cm sampai dengan 120 cm, karena ini bahannya stretchy. 

Ketika mendengar penjelasan dari seller saat sesi live, kamu sendiri harus sudah mengetahui terlebih dahulu LD, serta panjang cardigan ideal yang biasa kamu kenakan, agar tidak kekecilan serta tidak terlalu mengantung saat digunakan. 

Jadilah smart buyer. Jangan asal checkout dan payment hanya sekedar melihat "nih produk lucu", tapi kamu sendiri tidak tahu berapa LD-mu ataupun panjang baju ideal-mu. 

Kan kalau salah ga lucu. Entar bisa-bisanya malah nyalahin seller, ini lebih ga lucu lagi. Jangan jadi stupid buyer, guys. 

Jangan sampai ketika produk pesananmu datang, yang ada hanya keluar komplain yang tidak mendasar, "Ih kok cardigannya bahan gini sih, kenapa pendek banget lagi cardigannya pas di pake, seller ga amanah, nyebelin". 

Lho-lho, bukannya itu kesalahan dari kamu sendiri karena tidak memperhatikan saat sesi live berlangsung. 

Ingat ya, cardigan basic itu berbeda dengan cardigan crop terkait panjangnya. Itulah penting bagimu menonton live shopping dengan sebaik mungkin. 

Ketiga, perhatikan review toko dari para pembeli 

Perhatikan review toko dari para pembeli | sumber: sap-express.id
Perhatikan review toko dari para pembeli | sumber: sap-express.id

Setelah kamu yakin "oke" dengan produk yang dipromosikan oleh penjual melalui live shopping seperti halnya dijelaskan poin kedua, kamu jangan terburu-buru "checkout" dan berakhir pada "payment". 

Kamu masih punya tugas lagi untuk menjelajahi toko, apalagi kalau bukan mengecek rating serta review dari para pembeli sebelumnya. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan keakuratan produk yang dipromosikan secara live, dengan produk yang telah diterima oleh pembeli sebelumnya. 

Mengecek review yang diberikan oleh pembeli sebelumnya jangan langsung pada bintang 5. Karena untuk bintang 4 ataupun 5, sudah bisa dipastikan bahwa produk tersebut mendapatkan nilai yang aman. 

Tapi lihatlah pada bintang 1 ataupun 2 terlebih dahulu, apakah ada pembeli sebelumnya yang pernah memberikan penilaian tersebut dan lihat, bagaimana review yang disajikan. 

Apabila lebih dominan kamu menyaksikan pembeli yang memberikan bintang kurang baik, ada baiknya kamu "mundur alon-alon", daripada melakukan uji nyali terhadap produk yang masih diragukan. 

Namun apabila penilaian yang diberikan oleh pembeli sebelumnya berada pada posisi aman dan bernilai positif, maka kamu bisa lanjut ke poin keempat. Dan katakanlah, "yes... I do", eh. 

Keempat, perhatikan transaksi pembayaran 

Perhatikan transaksi pembayaran | sumber: Shutterstock via kompas.com
Perhatikan transaksi pembayaran | sumber: Shutterstock via kompas.com

Perlu diingat dengan sebaik mungkin, "jangan pernah melakukan transaksi pembayaran suatu produk di luar marketplace", karena transaksi tersebut berada di luar tanggung jawab penyedia layanan aplikasi belanja daring. 

Ketika kamu melakukan transaksi di luar marketplace, kamu tidak akan pernah bisa mengajukan komplain. 

Apabila produk yang kamu terima tidak sesuai dengan yang dipromosikan ketika live atau bahkan produk yang kamu beli tersebut tidak datang sama sekali. 

Itulah pentingnya mengikuti aturan yang berlaku, agar kamu tidak salah langkah ketika sedang berbelanja secara daring. Hal ini dilakukan demi memastikan bahwa online shop yang kamu tuju bisa dikatakan "terpercaya". 

Berbelanja secara daring sangat sah-sah saja bila dilakukan. Bahkan sebagian besar kaum, juga menjadikan media online shopping sebagai wadah untuk memberikan self reward kepada dirinya sendiri. 

Selain itu, dengan adanya online shopping mempermudah para pembeli untuk mencari produk yang dibutuhkannya, apabila belum sempat untuk datang ke toko secara langsung. 

Hanya saja--yang menjadi kesalahan terletak pada aktivitas "berlebihan" dan sudah melewati batasan kewajaran. Apapun pun itu, kalau sudah dilakukan secara berlebihan pastinya tidak akan baik. 

Maka dari itu, bijaklah ketika akan berbelanja secara daring. Happy shopping and happy monday, guys! 

Baca juga: Fenomena "Promo, Discount, dan Cashback", Daya Tarik Menjadi "Shopaholic"?

Thanks for reading 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun