Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Writer's Block, Sebuah Kegagalan Menulis yang Begitu Menyedihkan

30 Agustus 2023   15:24 Diperbarui: 30 Agustus 2023   19:26 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ketika sedang membaca | sumber: lp2m.uma.ac.id

Poin pertama ini penting kamu pahami, ketika kesulitan dalam merangkai kata-kata pun datang, serta semua ide yang bersarang tak mampu dituangkan ke dalam tulisan, maka kamu harus mengalihkannya dengan refreshing. 

Ya, penting bagimu menenangkan semua pikiran yang berkecamuk di dalam otakmu. Bisa jadi kesulitan yang kamu alami ketika akan menulis, disebabkan dengan pikiran yang kacau dan tidak jelas. 

Ketika kamu sudah tidak fokus untuk menulis dan karya yang kamu hasilkan malah nihil, jangan dipaksakan, karena itu hanya akan percuma. Tidak ada hasilnya. Nggak fokus gitu, lho. 

Me-refreshing-kan pikiran bisa dilakukan dalam banyak hal. Seperti halnya melakukan hobi, ataupun melakukan kegiatan lainnya yang membuat hati bahagia dan pikiran tenang. Itu semua tergantung dari niatmu dan itu semua juga tergantung dari tujuanmu. 

Refreshing tidak serta merta membuatmu hanya berfokus pada "menenangkan hidup" saja, karena dengan refreshing, bisa jadi kamu akan mendapatkan ide dadakan yang muncul di kepalamu untuk menulis lagi. Tidak percaya? Silahkan di coba. 

Kamu yang sedang berada di kamar mandi saja bisa tiba-tiba mendapatkan ide yang cemerlang, entah sejak kapan ide tersebut bisa muncul, apalagi dengan refreshing. Yakin deh yakin. 

Misalnya, kamu yang memiliki hobi dalam olahraga panahan mencoba me-refreshing-kan diri dengan kegiatan tersebut. Ketika kamu telah sampai di archery club, kamu melihat busur, anak panah serta sasaran target. 

Seketika itu kamu terbayang-bayang akan tulisanmu yang masih menggantung tentang mental breakdown, yang berhenti tanpa kelanjutan pada lima pertanyaan dan pernyataan "kapan?". 

Sesaat melihat peralatan panahan tersebut, kamu berhasil merangkai kata-kata yang berujung pada sebuah kalimat ini.

"Lima pertanyaan dan pernyataan di atas bagaikan anak panah yang dilepaskan hingga langsung menembus sasaran. Terasa begitu sakit karena anak panah tersebut langsung merobek objek yang menjadi sasarannya". 

Nah kan, dari melihat dan mengamati sesuatu, kamu berhasil menciptakan suatu kalimat baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun