Karena semua itu bagaikan percuma, besar kemungkinan bahan bacaan tersebut tidak bisa kamu serap dengan baik. Bagaikan wujudmu berada di tempat A, namun pikiranmu berada di tempat B. Nggak fokus gitu loh.Â
Itulah sebabnya, kamu sendiri bisa memulainya dengan me-refresing-kan pikirianmu terlebih dahulu, dengan menyalurkan hobi. Dan tentunya setiap orang punya hobi yang berbeda-beda.Â
Misalnya, apabila hobimu menulis, kamu bisa menuangkan perasaanmu ke dalam sebuah tulisan.
Terkadang, menuangkan apa yang sedang kamu alami ke dalam sebuah tulisan bisa membuat hati menjadi lebih tenang, loh.Â
Seperti halnya ketika kamu sedang mengalami reading slump ini. Ibaratnya kamu sedang menuliskan sebuah diary.Â
Meskipun minat membacamu sedang menurun, jangan sampai kamu membuat minat menulismu juga ikut-ikutan menurun. Alias hobimu ikutan menghilang. Pokoknya jangan sampai.Â
Kedua, teruslah membacaÂ
Poin kedua ini saling berkesinambungan dengan poin pertama. Karena pada dasarnya, membaca dan menulis berada pada jalur yang sama, yakni literasi.Â
Karena tanpa membaca, kamu akan kesulitan untuk mendapatkan ide menulis, semakin banyak kamu membaca itu semakin bagus, karena kamu akan memiliki banyak referensi dari berbagai sumber.Â
Kenapa harus terus membaca meskipun kamu sedang dilanda oleh kedatangan reading slump? Ya, memang itu keharusannya.Â