Complexion hadir dengan berbagai macam shade yang telah disesuaikan dengan jenis-jenis kulit di Tanah Air.
Salah dalam memilih shade bisa menyebabkan tampilan wajah terlihat mendempul, bahkan terlihat lebih gelap, karena pengaruh dari oksidasi itu sendiri. Sehingga tidak terkesan natural.Â
Apabila kamu ingin membeli complexion yang diproduksi oleh negeri tetangga, kamu harus mencari secara mendetail shade yang umum digunakan oleh negara tersebut, apakah cocok untuk warna kulit wajahmu, atau malah sebaliknya.Â
Cara saya memilih shade pada complexion sangatlah simpel, dengan memilih shade yang paling terang, di antara shade lain yang telah disediakan oleh produk tersebut.Â
Tujuannya untuk menghindari oksidasi dan agar kulit wajah tidak terlihat kusam. Ini versi saya. Dan syukurnya, shade paling terang pada beberapa produk yang sudah saya gunakan bisa mendukung, asalkan hasil akhirnya matte, seperti yang telah saya jelaskan pada poin kedua.Â
Tunggu dulu, cara saya di atas tidak bisa dikatakan mutlak, karena skintone (warna yang terlihat pada permukaan kulit) dan undertone (warna pada lapisan bawah kulit, bisa dilihat pada bagian nadi pergelangan tangan) setiap orang tidak ada yang sama, karena cara pemilihannya pasti akan berbeda-beda pula.Â
Skintone seperti halnya warna kulit kuning langsat, sawo matang, ataupun putih gading. Sementara undertone (cool, neutral dan warm).Â
Apabila nadi pada pergelangan tanganmu lebih dominan berwarna biru, berarti kamu pemilik cool tone dan bisa memilih produk yang berwarna pink.Â
Sedangkan bila kamu memiliki nadi berwarna dominan ungu, berarti kamu pemilik neutral tone dan apabila kamu memiliki nadi berwarna hijau, berarti kamu pemilik warm tone.Â
Namun terkadang, ada beberapa produk yang dipilih dengan shade yang lebih terang di atas warna kulitmu, hal ini dilakukan untuk menghindari oksidasi setelah beberapa jam pengaplikasian.Â
Pemilihan coverageÂ